Orang tua yang memiliki kemampuan literasi rendah seringkali kurang percaya diri untuk membacakan anak atau membantu mereka dalam mengerjakan tugas sekolah. Selain itu, karena anak sering belajar dengan memberi contoh, orang tua yang tidak membaca dapat mempengaruhi minat membaca anak. 

Menurut Scholastic's Kids and Family Reading Report, kebiasaan membaca orang tua berperan besar dalam menentukan seberapa sering anak membaca; 57 persen anak-anak yang sering membaca memiliki orang tua yang membaca buku lima hingga tujuh hari per minggu, dibandingkan dengan hanya 15 persen anak-anak yang jarang membaca.

Kegiatan dan Kiat-kiat Menumbuhkan Literasi di Rumah

Mengutip dari laman National Center on Improving Literacy, para orang tua dapat melakukan beberapa kegiatan di rumah untuk menumbuhkan literasi pada anak sesuai dengan usianya. Berikut penjelasannya.

1. Untuk anak usia dini,  kegiatan yang dapat dilakukan salah satunya adalah memutar lagu anak-anak, yang mana sangat membantu untuk perkembangan bahasa dan literasi awal. Selain itu, para orang tua juga dapat memutar audio book atau bacakan suatu bacaan dengan suara keras untuk meningkatkan jumlah bahasa yang didengar oleh anak-anak.

Para orang tua juga bisa menggantung berbagai jenis cetakan dan memberi label bacaan pada benda-benda di rumah. Hal ini dapat menunjukkan pentingnya bahasa, membaca, dan menulis kepada anak-anak.

Selain itu, bantu anak untuk membangun latar belakang pengetahuan tentang suatu topik. Bicarakan tentang pengalaman sehari-hari, tunjukkan gambar kepada anak, dan ceritakan kisahnya.

Jika kamu menggunakan bahasa lain di rumah, bicaralah dan bacakan kepada anak dalam bahasa tersebut. Hal ini dapat membantu mengembangkan kosakatanya dan membangun koneksi di sekolah. Hal ini juga dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan kesiapannya untuk belajar di sekolah. 

2. Untuk anak usia 7 tahun ke atas, cobalah untuk mainkan permainan kata, bicarakan arti kata, dan tunjukkan kata-kata yang menarik atau baru saat membaca bersama. Ajukan pertanyaan sebelum, selama, dan setelah membaca dengan suara keras. Hal ini dapat membantu anak Anda memusatkan perhatian pada ide-ide dalam cerita. 

Sebelum membaca, lihatlah sampul buku dan bicarakan apa yang mungkin terjadi dalam cerita tersebut. Saat membaca, tanyakan pertanyaan apa yang dia miliki tentang cerita tersebut. Setelah membaca, bicarakan apa yang terjadi. Mintalah anak untuk menyimpulkan dan menghubungkan cerita tersebut dengan apa yang sudah diketahui atau dialaminya.

Baca Juga: Menelusuri Sejarah Gerakan Literasi di Tanah Air, Seperti Apa?