PDI Perjuangan marah besar ketika nama Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri disebut-sebut dalam isu presiden tiga periode yang kembali mengemuka dalam satu dua hari belakangan ini. Adapun nama Megawati muncul ketika Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi meminta publik menanyakan isu itu kepada yang bersangkutan.  

“Jokowi  tidak perlu membawa-bawa nama Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Prof Dr Hj Megawati Soekarnoputri,” kata Juru Bicara PDIP, Guntur Romli dilansir Kamis (2/1/2025). 

Baca Juga: Soal Isu Presiden Tiga Periode, Jokowi: Tanya Ibu Mega, Kapan dan Siapa yang Saya Utus, Tidak Ada!

Gunitur Romli menegaskan, sedari awal Megawati sudah konsisten, dia dengan tegas menolak permintaan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode lantaran itu hanya menciderai demokrasi bangsa ini. 

“Sejak awal (Megawati) sudah menegaskan penolakan terhadap permintaan tiga periode dan perpanjangan masa jabatan karena bertentangan dengan konstitusi," tegasnya.  

Eks politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan isu presiden tiga periode itu pertama kali muncul dari kalangan orang-orangnya Jokowi seperti Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Tito Karnavian.

Guntur mengatakan,ketika nama-nama yang disebutkan di atas menggulirkan wacana presiden tiga periode, Jokowi sama sekali tak mengambil sikap tegas memberi sanksi kepada mereka, hal itu kata Guntur merupakan salah satu indikator,bahwa Jokowi  memang berniat memperpanjang durasi masa kekuasaanya. 

Baca Juga: Dinominasikan Jadi Tokoh Terkorup Oleh OCCRP, Jokowi: yang Dikorupsi Apa, Buktikan!

"Jokowi sendiri tidak pernah memberikan teguran dan sanksi kepada mereka hingga akhir periode Jokowi," kata Guntur.

"Masa iya, kita tidak marah pada orang yang menampar dan menjerumuskan kita. Kecuali sudah direncanakan suatu skenario kepura-pura-an. Pura-pura mengingkari padahal dia sendiri yang menyuruh," tambahnya.

Guntur Romli melanjutkan, Jokowi memang berniat menambah masa  jabatannya sebab isu presiden tiga periode konsisten dan masif dihembuskan ke publik, bahkan untuk meyakinkan masyarakat isu itu diperkuat dengan hasil survei sejumlah lembaga yang membawa embel-embel kepuasan publik. 

Baca Juga: Prabowo: Negara Lain Banyak yang Ketakutan Tak Kebagian Kepala Sawit Tanah Air

"Publik juga terus dihujani hasil survei-survei kepuasan publik yang sangat tinggi yang diframing sebagai dukungan rakyat agar Jokowi memimpin kembali," kata dia.

Dengan alasan itu, Guntur menyebut Jokowi tak perlu mengelak. Menurut dia, keinginan Jokowi yang sempat ingin memperpanjang masa jabatannya sudah diketahui publik.

"Berdasarkan alasan-alasan di atas maka bantahan Jokowi terkait permintaan dan wacana 3 periode hanya menjadi bahan tertawaan publik karena bertentangan dengan bukti-bukti yang ada selama ini," katanya.

Isu presiden tiga periode ini merupakan isu lama yang kembali mengemuka baru-baru ini setelah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengancam merilis video permintaan Jokowi terkait perpanjangan durasi jabatan presiden tersebut setelah dirinya menjadi tersangka dalam kasus Harun Masiku.  

Baca Juga: Pastikan Hasto Bakal Bongkar Borok Jokowi, PDI-P: Bukti Videonya Segera Dirilis

Namun Jokowi dengan tegas membantah isu itu. Dia mengatakan dirinya tak pernah meminta agar bisa berkuasa tiga periode. Jokowi bahkan menyarankan supaya isu mengenai perpanjangan masa jabatan ini ditanyakan langsung kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan para elite partai moncong putih lainnya. 

“Ini saya ulang lagi, tidak pernah yang namanya saya minta perpanjangan atau tiga periode kepada siapa pun. Tanyakan saja ke ibu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri) atau tanyakan saja ke Mbak Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani) atau tanyakan ke partai-partai kapan di mana atau siapa yang saya utus. Tidak pernah ada,” tegasnya,