Penyedia layanan akses gaji instan (earned-wage access) di Asia, Paywatch, mendapatkan dana Rp491 miliar dari gabungan ekuitas dan pemberi fasilitas kredit untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.
Paywatch menerima lebih dari Rp229 miliar dalam investasi ekuitas Seri A, dipimpin oleh Third Prime dan konsorsium investor Amerika, termasuk Vanderbilt University dan University of Illinois Foundation, dengan partisipasi dari investor baru seperti Octagon Venture Partners dan Wooshin Venture Investment Corp. Paywatch juga mendapatkan investasi ekuitas Seri A, fasilitas kredit sebesar Rp261 miliar dari bank-bank global, termasuk Citi dan bank-bank besar lainnya, untuk mendanai ekspansi bisnisnya.
Baca Juga: Gandeng Mandiri Investasi, Prudential Indonesia Luncurkan PRULink Rupiah Balanced Income Fund Plus
"Di tengah winter pendanaan investor dan industri teknologi saat ini, kami sangat bangga dengan kepercayaan yang ditunjukkan oleh para investor dan bank terkemuka di dunia tersebut terhadap visi kami. Meski kami harus melalui perjalanan bisnis yang lebih menantang, pertumbuhan pesat Paywatch dan portofolio klien perusahaan berkaliber tinggi memvalidasi keberhasilan pendekatan kami," kata Alex Kim, President & Co-founder Paywatch, dikutip Selasa (25/6/2024).
Paywatch, yang didirikan oleh dua bersaudara Richard dan Alex Kim, menawarkan solusi EWA yang merupakan solusi bebas utang; dikenal sebagai pembayaran gaji instan sesuai permintaan. Solusi Paywatch terbukti mengurangi ketergantungan karyawan terhadap pinjaman, meringankan hutang rumah tangga, dan meningkatkan pengelolaan keuangan.
Pada saat yang sama, sistem teknologi Paywatch yang sepenuhnya otomatis telah meningkatkan retensi dan produktivitas karyawan perusahaan secara signifikan sehingga menghasilkan penghematan biaya yang signifikan terkait proses perekrutan dan pemberian program pelatihan. Merek global seperti Park Hyatt, DFI Retail Group (termasuk Guardian), bioskop CGV, Gunung Madu Plantations, KB Bukopin, KreditPlus, PT Dreamwear (manufaktur H&M dan Abercrombie & Fitch) dan pusat BPO (Business Process Outsourcing) besar, serta perusahaan manufaktur kini telah bermitra dengan Paywatch.
Paywatch adalah perusahaan terbesar yang melayani karyawan di Asia. Paywatch telah memproses gaji lebih dari Rp949 miliar melalui sistem yang dikembangkannya dan meningkatkan pencairannya hingga hampir Rp130 miliar per bulan; menjadikan Paywatch sebagai layanan EWA terbesar di Asia berdasarkan volume transaksi. Paywatch memperkirakan akan mencapai lebih dari Rp1,9 triliun gaji yang dibayarkan pada akhir tahun ini, lebih dari dua kali lipat volume sepanjang perusahaan beroperasi.
"Kami telah melihat EWA menjadi program benefit karyawan utama di AS dan Amerika Latin. Melihat ke Asia, Paywatch menjadi agen perubahan terkemuka di kawasan ini pada momentum yang sangat besar. Ini adalah saat yang menggembirakan untuk menyaksikan pesatnya adopsi terhadap akses gaji instan guna mengoptimalkan hasil bagi pekerja dan pemberi kerja," ujar Michael Kim, General Partner dari Third Prime.
Sementara itu, bergabungnya Vanderbilt University dan University of Illinois Foundation dalam investasi langsung untuk Paywatch dianggap sebagai tonggak sejarah di pasar teknologi industri. Pasalnya, ini merupakan pertama kalinya pendanaan didapatkan dari universitas yang berbasis di Amerika Serikat, dan mereka berinvestasi langsung pada startup teknologi yang berbasis di Asia.
"Kami telah mengadvokasi inklusi keuangan selama bertahun-tahun dan percaya bahwa teknologi dengan akses terhadap gaji secara instan yang dimiliki Paywatch dapat mendorong gerakan ini ke depan dengan cara yang berarti. Selain teknologi yang dimilikinya, kami juga percaya pada dedikasi dan komitmen Paywatch untuk memberikan dampak nyata di Asia Tenggara," terang perwakilan Vanderbilt University dan University of Illinois Foundation.
Untuk mempertahankan eksistensinya, sebagian besar pendanaan Seri A Paywatch akan digunakan untuk lebih meningkatkan penawaran pembiayaan yang saat ini sudah dijalankan dengan perusahaan mitra serta melakukan upaya inovasi perusahaan lainnya.