Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengungkap pendapatnya mengenai praktik feodalisme. Secara umum, feodalisme dimaknai sebagai praktik dalam sistem sosial dan politik yang memberikan kekuasaan besar kepada golongan bangsawan dan pemilik tanah.
Praktik feodalisme ini tidak hanya ada dalam ranah politik saja, dalam lingkup pekerjaan pun, praktik ini kerap disalahgunakan. Di mana, memberikan promosi jabatan berdasarkan kedekatan semata, bukan karena prestasi integritas yang dimiliki seseorang.
“Feodal itu, kadang-kadang memilih orang untuk promosi bukan prestasi integritas, tapi karena kedekatan,” ujar Maruarar Sirait seperti Olenka kutip, Senin (11/11/2024).
Baca Juga: Cerita Latar Belakang Tradisi Maruarar Sirait: Politik , Suku, dan Agama
“Apakah itu mimpi? Tidak. Apakah itu nyata di Indonesia? Nyata,” sambungnya.
Menurut mantan anggota DPR RI fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, seseorang harus mempersiapkan mental dalam menghadapi praktik feodalisme.
Terkadang, yang memiliki prestasi dalam pekerjaan dan memiliki kinerja bagus, akan kalah dengan mereka yang memiliki kedekatan khusus dengan pimpinan hingga dengan mudahnya mendapatkan promosi jabatan.
“Kalau kalian tidak mempersiapkan mental, bisa frustasi gak? Kalian kerja bagus, kerja jujur, kerja rajin, berprestasi, tapi ada orang yang menjilat pimpinan, dia yang naik pangkat, dia yang dapat bonus,” tutur pria Maruarar.
Baca Juga: Optimis Cetak Sejarah Baru, Maruarar Sirait Target Prabowo-Gibran Menang di Kandang Banteng
Tak dipungkiri, saat itu terjadi, mereka yang sudah maksimal dengan pekerjaannya akan merasa hancur dan kecewa ketika ‘kalah’ mendapatkan promosi jabatan. Kendati begitu, harus tetap bangkit agar tak tertinggal.
“Bagaimana perasaan kalian? Sedih, hancur, terus mau hancur terus? Bangkit lagi. Nah ini yang harus diajarkan,” imbuhnya.