Maruarar Sirait adalah seorang politikus kawakan Tanah Air yang kini menjabat Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ini merupakan jabatan tertinggi dalam perjalanan kariernya.
Ara sapaan Maruarar merupakan salah satu menteri sensasional, dia acap kali menjadi sorotan publik seperti yang terjadi ketika untuk pertama kalinya memimpin rapat bersama seluruh jajarannya. Ara menggebrak meja sebagai bentuk kekecewaan dan luapan emosi karena kinerja anak buahnya yang dianggap tak becus.
Baca Juga: Maruarar Sirait Ungkap Dua Tantangan Pembangunan Rumah Subsidi
Jauh sebelum menjadi menteri, Ara juga beberapa kali menyedot perhatian publik karena keputusan politik yang tak kalah sensasional, misalnya saja saat dirinya memutuskan hengkang dari PDI Perjuangan, partai politik yang mengasuhnya selama sekian tahun dan mengorbitkannya di dunia politik Indonesia.
Ara memutuskan keluar dari partai moncong putih itu pada masa kampanye Pilpres 2024, keputusan itu oleh banyak orang dinilai sebagai keputusan yang dilatarbelakangi pengaruh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu hubungannya sedang panas dingin dengan PDI-P. Ara diberbagai kesempatan telah membantah hal itu.
Dikenal sebagai sosok yang ceplas ceplos dan apa adanya, Ara punya tujuan yang jelas dan terarah, lihat saja semua rencana jangka panjang dan jangka pendek di kementerian yang ia pimpin.
Salah satu target utamanya adalah membangun 3 juta rumah, ide itu tercetus ketika ia menyadari betapa banyaknya masyarakat Indonesia saat ini yang belum memiliki rumah karena faktor ekonomi.
Ide 3 juta rumah disambut beragam respons, ada yang mengeritik karena pesimis lantaran kebijakan itu dianggap mustahil direalisasikan dan terlalu populis,, tetapi tak sedikit pula yang mendukung. Di sisi lain Ara berupaya membuktikan diri menjawab semua keraguan publik.
Dia mulai membangun pondasi kuat dari internal kementeriannya, dan mulai merangkul pihak lain termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga Kejaksaan untuk merealisasikan program andalannya tersebut.
Bersama BUMN arah mencoba memanfaatkan lahan-lahan perusahaan pelat merah tersebut untuk membangun rumah rakyat sedangkan dengan Kejaksaan, Ara dapat memanfaatkan lahan-lahan sitaan.
Sepak Terjang Ara
Lahir sebagai seorang putra pendiri PDI- Perjuangan, Ara memang digembleng dengan didikan politik sejak blia. Pria kelahiran Kota Medan, 23 Desember 1969 itu memulai karirnya dari PDI Perjuangan yang berhasil mengantarnya melenggang ke Senayan tiga periode berturut-turut. Ara menjadi anggota Komisi XI DPR-RI periode 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019.
Perlu dicatat, Ara merupakan putra mendiang Sabam Sirait, orang yang punya andil besar di balik berdirinya PDI Perjuangan sebagai salah satu partai politik terbesar dan tersukses di negara ini.