2. Jadilah Pendukung dan Pembimbing Digital
Media sosial adalah ruang bagi remaja untuk berkreasi dan berinteraksi. Peran orang tua tidak berhenti hanya pada pengawasan, tetapi juga menjadi pendukung dan pembimbing mereka.
Dukung minat remaja untuk mendalami hal-hal positif yang mereka sukai di media sosial. Jika mereka menghadapi komentar jahat atau menemukan konten yang tidak pantas, tanggapi dengan tenang dan bantu mereka memahami cara menggunakan fitur keamanan seperti blokir, laporkan, atau sembunyikan komentar. Ingatkan bahwa mencari pertolongan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.
Dengan terus terlibat dalam perjalanan digital mereka, remaja akan merasa lebih percaya diri dan memiliki ketangguhan menghadapi tantangan dunia maya.
3. Gunakan Batasan dan Fitur Keamanan dengan Bijak
Untuk membantu orang tua menumbuhkan kebiasaan media sosial yang sehat, Meta menghadirkan Akun Remaja Instagram yang secara otomatis mengaktifkan pengaturan keamanan dan privasi lebih ketat untuk pengguna di bawah 18 tahun.
Beberapa fitur perlindungan ini meliputi kontak terbatas yang membatasi siapa saja yang dapat mengirim pesan atau berinteraksi dengan mereka, filter konten untuk mengurangi potensi paparan terhadap konten yang tidak pantas, serta pengingat waktu layar agar mereka memiliki kebiasaan digital yang lebih sehat.
Menariknya, bagi remaja di bawah 16 tahun, perubahan pengaturan menjadi lebih longgar memerlukan izin orang tua. Ini membantu Anda tetap terlibat dalam pengaturan keamanan mereka sejak awal.
Nah Parents, mendampingi remaja di era digital bukan berarti menghalangi langkah mereka, melainkan membantu mereka menapaki dunia online dengan percaya diri dan aman.
Dengan komunikasi hangat dan pemanfaatan fitur keamanan yang tepat, screen time bersama remaja pun akan berubah menjadi quality time yang penuh makna.
Baca Juga: 10 Hal yang Dapat Dilakukan Orang Tua untuk Mencegah Anak Kecanduan Gadget