Mantan Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara menanggapi pernyataan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menominasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu tokoh paling korup di dunia.

Ngabalin mempertanyakan otoritas organisasi tersebut, menurutnya organisasi ini hanya ingin mengadu domba dan memprovokasi masyarakat Indonesia. Ngabalin menegaskan tujuan mereka membuat gaduh bangsa jelas salah sasaran, sebab masyarakat Indonesia sudah cerdas 

Baca Juga: PDI-P Minta Jokowi Stop Bawa-bawa Nama Megawati dalam Isu Presiden 3 Periode

“OCCRP organisasi apa itu? Otoritasnya dipertanyakan. Sering kali melakukan provokasi publik Tanah Air, tetapi rakyat Indonesia sadar dan tidak mau diadu domba," kata Ngabalin kepada wartawan Kamis (2/1/2024). 

Ngabalin lantas mempertanyakan dasar organisasi itu menominasikan Jokowi sebagai tokoh korup dia mempertanyakan data dan bukti permulaan untuk memperkuat klaim tersebut. Dia mengatakan, Jokowi adalah salah presiden terbaik sepanjang sejarah. 

"OCCRP berani-berani memberikan penilaian sampah seperti itu? Data dari mana dia peroleh dengan berkesimpulan seperti itu kepada Presiden ke-7 Joko Widodo, pemimpin hebat RI dalam sepanjang sejarah Indonesia merdeka," tuturnya. 

Ngabalin mengatakan, apabila Jokowi korup sebagaimana tudingan tersebut, maka OCCRP tinggal membuka data membeberkan bukti-buktinya, namun selama lembaga itu tak bisa membuktikan klaimnya maka itu omong kosong belaka.  

"Kalau OCCRP tidak dapat membuktikan itu artinya omon-omon saja. Sekaligus OCCRP hanya mau numpang gede dengan cara menyebarkan berita hoaks. OCCRP lembaga abal-abal," ucapnya. 

Baca Juga: Dinominasikan Jadi Tokoh Terkorup Oleh OCCRP, Jokowi: yang Dikorupsi Apa, Buktikan!

Sementara itu, Jokowi menanggapi santai polemik ini, Eks Walikota Solo dan Gubernur Jakarta itu juga meminta lembaga tersebut membuktikan tudingannya, jangan sampai pernyataan itu diklaim tanpa bukti. 

"He-he-he..., ya terkorup, korup apa, yang dikorupsi apa, ya dibuktikan, apa?" kata Jokowi.