Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil mengaku wilayahnya masih sangat memprihatinkan setelah diterjang banjir bandang dan longsor pada November 2025 lalu, dia mengatakan sampai sekarang ini, wilayah Aceh Utara masih belum tersentuh upaya pemulihan pasca bencana, padahal Aceh Utara menjadi salah satu kawasan yang paling terdampak.
Ismail A Jalil mengatakan, sejauh ini, akses internet dan jaringan telekomunikasi hingga listrik masih mati total, padahal di tempat lain sudah diperbaiki, dia bahkan mengatakan, wilayahnya tak tersentuh bantuan lantaran tak pernah viral di sosial media. Sikap pemerintah pusat lanjut Ismail A Jalil seolah kawasan Aceh Utara lolos dari bencana banjir bandang dan longsor mengerikan itu.
Baca Juga: Menghitung Ongkos Pemulihan Bencana Sumatra
"Tapi di Aceh Utara kayaknya, kayak mana saya rasa, apa enggak tahu ada banjir? Karena gini masalah, di Aceh Utara 27 kecamatan yang terdampak 25 kecamatan. Kami sinyal tidak ada, Telkom mati, makanya tidak viral. Mungkin viralnya di Bireuen karena putus jembatan. Mungkin viralnya di Tamiang karena kota," keluhnya dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Pascabencana Sumatera dilansir Rabu (31/12/2024).
Jalil mengatakan pada hari-hari pertama wilayahnya diterjang bencana, pemerintah pusat memang terkesan tidak tahu, dirinya bahkan ketika itu sampai memohon supaya segera dikirimkan bantuan sebab hampir seluruh wilayah Aceh Utara terisolir.
"Tapi kami tidak bisa memviralkan. Maka pejabat-pejabat dari pusat, mohon maaf. Saya pernah menangis-nangis minta pesawat untuk mengirim logistik kepada tempat-tempat yang terisolir. Kemudian juga di hilir, kampung-kampung semua dibuat muara-muara baru," ujar dia.
"Tapi pusat kayaknya tutup mata, akibat kami tidak ada sinyal HP dan mati lampu, makanya tidak viral. Mungkin itu alasan tidak hadir," tuturnya.
Jalil lantas mengukit kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mendatangi sejumlah titik bencana di Aceh beberapa waktu lalu, Jalil bilang orang nomor satu dan nomor dua di RI itu juga sama sekali mampir ke wilayah Aceh Utara untuk melihat langsung kondisi di sana yang sangat memprihatinkan.
"Pak Presiden selalu ke Tamiang dan Takengon, Aceh Tengah dan juga hadir di Pidie Jaya. Termasuk Pak Wakil Presiden. Tapi kami sampai kemarin belum dikunjungi presiden," ujarnya.
Adapun Aceh Utara memiliki 27 kecamatan yang terdiri dari 852 desa. Bencana banjir bandang dan longsor meluluhlantakkan 81 persen kawasan itu yang terdiri dari 25 kecamatan dan 696 kampung. Total masyarakat yang terdampak sebanyak 433 ribu jiwa, 67.876 jiwa terpaksa tinggal di pengungsian.
Baca Juga: Tak Hanya Merenggut Ribuan Korban Jiwa, Bencana Sumatra Lenyapkan 22 Desa
Dari total masyarakat yang terdampak tersebut, terdapat 1.433 ibu hamil, 9.525 balita, 6.895 lansia dan 513 disabilitas.
Sementara itu korban meninggal dunia di Aceh Utara mencapai 213 orang, dan hilang sebanyak enam jiwa, korban yang luka-luka sebanyak 2.127 jiwa.