Pengamat politik Unhas, Ali Armunanto menyebut elektabilitas calon wakil presiden nomor urut 03 Mahfud MD bisa terdongkrak jika Menko Polhukam itu mengundurkan diri dari kabinet kerja Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat ini.
Hal ini disampaikan Ali Armunanto untuk merespons pernyataan Mahfud yang mengaku segera mundur dan melepas jabatan Menko Polhukam karena mentaati peraturan perundang-undangan.
Baca Juga: PDIP: Jokowi Ambisi 3 Periode, Makanya Kampanye Ganjar Dibuntuti Terus
"Saya rasa persoalan framing, kalau diframing Mahfud mundur karena tahu diri menaati aturan dan segala macam pasti dia menimbulkan citra positif," kata Ali kepada wartawan Jumat (26/1/2023).
Alasan lainnya, lanjut Ali ketika Mahfud MD mundur karena mendapat tekanan dari lawan politiknya. Hal itu bisa menarik simpati masyarakat kepada guru besar tersebut.
"Atau misalnya bisa jadi Mahfud ditekan Jokowi dan kelompoknya Prabowo itu juga menimbulkan simpati ke Mahfud," ungkap Ali.
Sebelumnya, Mahfud MD mendapat sorotan tajam dari Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah karena mengkritik kebijakan pemerintah saat debat cawapres beberapa waktu lalu. Fahri Hamzah menilai, kritikan Mahfud MD tidak pantas karena masih menjadi pembantu Presiden Jokowi dalam hal ini sebagai Menkopolhukam.
Mahfud MD sendiri menyampaikan soal wacana mundur dari jabatan Menko Polhukam karena saat ini menjadi peserta Pilpres 2024.
Baca Juga: Jokowi Panen Kritik Gegara Bilang Presiden Boleh Kampanye Pemilu, Istana Sebut Nama Megawati
Baca Juga: Dukung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024, Ini Profil Abu Bakar Ba’asyir
Mahfud mengatakan usulan Ganjar agar dirinya mundur dari menteri merupakan kesepakatan awal antara keduanya.
"Apa yang disampaikan Pak Ganjar ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal," kata Mahfud dalam acara 'Tabrak Prof' di Semarang, Jateng.