Komitmen Keberlanjutan MUFG dan Danamon
Fokus MUFG pada transisi energi Asia adalah perpanjangan dari visi keberlanjutan yang lebih luas dari kelompok ini, mencakup komitmen untuk mencapai emisi gas rumah kaca net zero dalam operasinya pada tahun 2030 dan portofolio keuangannya pada tahun 2050. Dalam Rencana Bisnis Jangka Menengah (MTBP) untuk tahun fiskal 2024-2026, MUFG meningkatkan komitmen awalnya dalam pembiayaan terkait keberlanjutan dari JPY35 triliun menjadi JPY100 triliun pada tahun 2030, setara dengan sekitar USD640 miliar. Kepemimpinan MUFG dalam keberlanjutan global diperkuat melalui keterlibatan aktifnya dalam platform global seperti Net-Zero Banking Alliance (NZBA) yang diselenggarakan oleh PBB dan Just Energy Transition Partnerships (JETPs) di Indonesia dan Vietnam.
Baca Juga: Waspada Penipuan! Hati-hati Modus Customer Service Palsu di Google Maps Mengatasnamakan Danamon
Di Indonesia, MUFG memimpin penerbitan sukuk senilai USD2,35 miliar untuk Pemerintah Indonesia pada bulan Juni lalu, sebagian di antaranya adalah obligasi hijau. Sebulan kemudian, MUFG meluncurkan deposito ESG di Indonesia, menjembatani permintaan yang makin meningkat dari korporasi untuk produk berkelanjutan dengan hambatan rendah guna berkontribusi pada penyebab lingkungan dan sosial.
Sementara itu, portofolio Pinjaman Keuangan Berkelanjutan Danamon mencapai Rp31,3 triliun (meningkat 24% year-on-year) di tahun 2023; merupakan 21,6% dari total penyaluran pinjaman bank. Portofolio Pinjaman Keuangan Berkelanjutan Danamon tersebut didominasi dari sektor energi terbarukan, pengelolaan air, dan penggunaan lahan.
Danamon juga terlibat aktif dalam beberapa inisiatif dekarbonisasi, termasuk langkah- langkah penghematan energi, instalasi panel surya, sistem pendingin udara VRF, proyek penanaman bakau, program kredit karbon, serta pengadaan stasiun pengisian EV dan penyewaan motor listrik.