Growthmates, pernah nggak sih kamu merasa badan gampang banget lelah, padahal jam tidur rasanya sudah cukup? Nggak sedikit dari kita yang mungkin langsung menyalahkan kurang tidur sebagai ‘biang keladinya’. Setelah padat beraktivitas, tubuh memang mudah lelah, tapi tahu nggak sih kalau lelah dan mengantuk itu sebenarnya dua hal yang berbeda?

Psikolog klinis berlisensi, Shelby Harris, mengatakan bahwa lelah dan mengantuk adalah dua permasalahan yang berbeda. “Lelah adalah perasaan seperti, ‘Saya tidak punya energi.’ Mengantuk adalah kebutuhan tidur yang tidak tertahankan,” ujar Harris seperti dikutip dari laman CNBC Make It, Minggu (6/4/2025).

Kurang tidur memang sering kali dianggap sebagai alasan utama seseorang merasa lelah. Namun, menurut Harris, hal tersebut bukanlah satu-satunya penyebab. Masih ada beberapa faktor lain yang dapat membuat tubuh terasa lemas dan kurang berenergi, meskipun waktu tidur sudah terpenuhi dengan baik.

Berikut ini lima alasan badan terasa lelah meski memiliki waktu tidur cukup menurut Harris:

Baca Juga: Menurut Pakar Psikologi, Ini 8 Tanda Jika Kamu Seorang Ambivert

1. Masalah Suasana Hati

Harris menjelaskan, mengalami perubahan suasana hati seperti depresi dan kecemasan dapat menyebabkan tubuh terasa lelah. Kondisi ini biasanya juga disertai gangguan tidur atau sulit merasa berenergi sepanjang hari.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Centers for Disease Control and Prevention, gejala depresi sering kali ditandai dengan kesulitan untuk tidur nyenyak, sulit mempertahankan tidur dalam waktu lama, hingga merasa kekurangan energi sepanjang hari. Kombinasi dari kondisi tersebutlah yang kemudian membuat tubuh terasa cepat lelah, meskipun waktu istirahat dirasa sudah cukup.

2. Kualitas Tidur yang Buruk

Selain dipengaruhi oleh kondisi mental, rasa lelah juga bisa disebabkan oleh kualitas tidur yang buruk. Harris menyebutkan, meskipun seseorang sudah tidur dengan durasi yang cukup, bukan berarti tubuh otomatis akan terasa segar keesokan harinya. Sebab, kualitas tidur juga memiliki peran penting dalam mengembalikan energi tubuh.

Ada beberapa hal yang bisa mengganggu kualitas tidur tanpa disadari, seperti sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur), kebiasaan berjalan sambil tidur, atau bahkan mendengkur. Kondisi-kondisi tersebut membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan tidak efektif, sehingga tubuh tetap terasa lelah meski waktu tidur sudah terpenuhi.

3. Jadwal Tidur-Bangun Tidak Konsisten

Mengubah waktu tidur-bangun lebih dari satu jam dapat menyebabkan kamu merasa lelah juga. Para ahli menyebutnya ”jet lag sosial”, yaitu ketidaksesuaian antara jam biologis tubuh dengan aktivitas harian. 

Jika dibiarkan, hal ini dapat membuat tubuh kesulitan menyesuaikan diri dan akhirnya berdampak pada energi yang lebih cepat terkuras. Hal ini juga kerap dialami oleh orang-orang yang bekerja dengan sistem shift atau sering begadang.

Baca Juga: 5 Tips Psikologi Meningkatkan Kedisiplinan dan Potensi Diri untuk Meraih Kesuksesan

4. Perubahan Hormonal

Selain faktor pola tidur, perubahan hormon juga dapat memengaruhi tingkat energi seseorang. Harris menyebutkan, kondisi ini umumnya dialami oleh wanita, terutama saat menghadapi fase tertentu dalam siklus menstruasi, perimenopause, atau menopause.

Perubahan kadar hormon dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, salah satunya adalah rasa lelah berlebihan. Bahkan, meskipun aktivitas sehari-hari tidak terlalu berat, tubuh tetap bisa terasa cepat lelah karena adanya ketidakseimbangan hormon tersebut.

5. Pengaruh Obat-obatan

Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah konsumsi obat-obatan tertentu. Menurut Harris, beberapa jenis obat memang memiliki efek samping yang dapat menyebabkan kantuk atau membuat tubuh terasa kurang berenergi.

Menurut Harvard Health Publishing, obat tidur, antidepresan, antihistamin, dan obat alergi adalah beberapa contoh obat yang bisa memberikan efek tersebut. Oleh karena itu, jika kamu merasa sering lelah setelah mengonsumsi obat tertentu, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter guna mencari alternatif atau menyesuaikan dosis yang lebih tepat.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Jika kamu merasa lebih lelah dari biasanya, mulailah dengan kebersihan tidur dasar. “Beberapa hal yang dapat meningkatkan energi adalah memastikan Anda mendapatkan cukup tidur [dan] kualitas tidur yang baik,” kata Harris.

Harris mengatakan kepada CNBC Make It pada 2022, untuk mendapatkan tidur berkualitas baik, kamu harus menghindari tidur 90 menit sebelum atau 90 menit setelah waktu tidur yang biasa. Tetaplah pada waktu tidur yang biasa.

Cobalah untuk mengidentifikasi berapa jam tidur yang kamu butuhkan untuk merasa segar setelah terbangun.

“Tidak harus delapan jam. Jika seseorang tidur nyenyak selama tujuh jam, memaksakan diri untuk mencoba dan tidur selama delapan jam justru dapat memperburuk keadaan,” kata Harris.

Baca Juga: 4 Risiko Kesehatan Ini Bisa Mengintai Akibat Tidur Setelah Sahur, Jangan Anggap Remeh!

Atur suasana hati agar tidur nyenyak dengan meredupkan lampu kamar, membaca buku yang menenangkan sebelum tidur, atau mematikan semua layar setidaknya 30 menit sebelum waktu tidur.

Harris menyarankan melakukan apa yang bisa kamu lakukan untuk menghindari ketergantungan berlebihan pada hal-hal seperti alkohol untuk membantu tidur di malam hari, atau terlalu banyak kafein untuk tetap waspada di siang hari.

Usahakan mendapatkan sinar matahari langsung setidaknya 20 menit setiap hari, dan pertimbangkan untuk meletakkan meja di depan jendela untuk mendapatkan lebih banyak paparan cahaya jika bekerja dari jarak jauh.

“Jika kamu sudah menerapkan pola tidur yang baik, mengatur waktu tidur dan bangun secara konsisten selama beberapa minggu, namun tidak ada perubahan, segera konsultasikan dengan dokter,” imbuh Harris.