Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat bersama lima kementerian lain di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan pada Rabu (8/1/2025). Dalam rapat tersebut AHY berharap Infrastruktur dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

Tentu, infrastruktur diharapkan dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi 8% bersama aspek pembangunan lain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya dalam konferensi pers rapat koordinasi dan pembahasan rencana kerja tahun anggaran 2025.

Rapat tersebut membahas mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan visi-misi Presiden Prabowo Subianto. RPJMN ini memiliki relevansi langsung dengan tugas yang diemban bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Baca Juga: Tunjuk Basuki Jadi Kepala Otorita IKN, Prabowo Target Pembangunan Infrastruktur Tuntas dalam 4 Tahun

Dalam rapat tersebut, AHY bersama para menteri dan wakil menteri membahas berbagai program unggulan sekaligus tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam implementasinya. AHY menegaskan peran Kemenko sebagai jembatan komunikasi, koordinasi, dan integrasi antarai lima kementrian terkait mencari solusi dari berbagai hambatan yang akan muncul.

“Tentu semangatnya adalah mencari Solusi dan tugas kami di Kemenko adalah menghadirkan jembatan komunikasi, koordinasi, dan integrasi antar lima kementrian teknis yang saling membutuhkan satu sama lain,” tegasnya.

Lebih lanjut rapat tersebut juga menyoroti upentingnya upaya koordinasi antara kementrian, lembaga, hingga para pemangku kepentingan lainnya. Menurut AHY, pembangunan infrastruktur memiliki cakupan yang luas, tidak hanya ditingkat pusat, tetapi pembangunan wilayah sangat bergantung pada komitmen, kapasitas, dan tanggung jawab yang akan dijalankan oleh para pemimpin daerah.

Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Semakin Mudah Dicapai Setelah Indonesia Gabung BRICS

“Di sinilah kita ulik berapa kapasitas yang kita miliki, kekurangannya, serta keadaan supply demand. Semua ini membutuhkan perencanaan dan juga koordinasi yang ketat karena roadmap hanya dapat dijalankan dengan baik jika ada masukan dan perhitungan bersama,” lanjutnya.

AHY juga menambahkan bahwa konsepsi paradigma yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto memiliki perbedaan dibandingkan dengan era sebelumnya. Prabowo berharap setiap wilayah di Indonesia dapat membangun peradaban, menciptakan ekosistem yang baik, dan memiliki masa depan cerah. 

“Distribusi kesejahteraan itu menjadi tujuan utama. Oleh karena itu, simpul- simpul baru pertumbuhan ekonomi, atau nukleus-nukleus yang harus dikembangkan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak,” tambahnya.