Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan tegas pentingnya strategi integrasi untuk kembali mengoptimalkan bandara yang sepi penumpang, seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Menurutnya, pembangunan tidak hanya menjadi simbol kemajuan fisik, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, ia menilai pembangunan bandara dan dermaga harus diiringi konektivitas antarwilayah.
Baca Juga: AHY Apresiasi Talent DNA ESQ dan Universitas Ary Ginanjar (UAG) dalam Cetak SDM Unggul
Baca Juga: Mengulik Sosok Jeny Tjahyawati, Desainer Senior Indonesia yang Bersinar di Panggung Dunia
Baca Juga: 100 Hari Kerja Presiden Prabowo di Mata AHY: Berjalan di Trek yang Benar
"Kita ingin menghadirkan integrasi wilayah. Bandara harus terhubung dengan jaringan jalan agar benar-benar hidup, bukan hanya megah tapi sepi penumpang," ujarnya kepada wartawan, Minggu kemarin.
Lanjutnya, ia menilai jika tidak ada integrasi dengan moda transportasi, hingga pusat ekonomi di sekitar, maka proyek infrastruktur yang berskala besar akan terlihat sia-sia. Seperti, bandara Kertajati bisa diarahkan menjadi hub industri dirgantara, dengan kolaborasi antara pihak BIJB dan Garuda Maintenance Facility (GMF).
"Kami bersama kementerian dan stakeholder akan mendorong kerja sama untuk pengembangan fasilitas maintenance, repair, dan overhaul (MRO). Awalnya untuk helikopter, ke depan bisa dikembangkan untuk pesawat jenis fixed wing," ujarnya lagi.
Tak hanya itu, integrasi menurutnya dapat membuka akses ekonomi sektor UMKM, pariwisata, hingga ekonomi kreatif wilayah sekitar.
Sambungnya, ia menegaskan pemerintah akan berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi untuk memperkuat konektivitas antarwilayah.
"Arahan Presiden Prabowo Subianto jelas, bandara-bandara harus dioptimalkan agar mampu mendukung pergerakan wisatawan dan menggerakkan ekonomi lokal," tukasnya.