Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti gejolak yang terjadi di dalam perekonomian global, terutama karena pengaruh kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, kebijakan tarif AS memberi dampak negatif berupa deglobalisasi, ekspor melemah, proteksionisme meningkat, hingga investasi asing melambat.

“Tahun ini ketidakpastiannya even higher (bahkan lebih tinggi). Coba kita lihat ketidakpastian dari mulai kebijakan Presiden Trump yang menimbulkan ekspektasi inflasi di Amerika Serikat meningkat,” kata Sri Mulyani dikutip Olenka, Minggu (11/5/2025).

Baca Juga: Sri Mulyani Bicara soal Pendapatan Negara di Kuartal I-2025: Ada Pemulihan Meyakinkan

Baca Juga: Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Melejit di Kuartal I 2025

Menurut Sri Mulyani, dunia terkejut karena selama ini saat terjadi sengketa akan dibawa ke forum World Organization (WTO), tetapi saat ini Presiden Trump memulai dengan melakukan tindakan unilateral. 

Itu artinya, keberadaan dan fungsi lembaga-lembaga multilateral itu menjadi tidak diindahkan. Tindakan atau aksi dari satu negara diharapkan terjadi negosiasi atau engagement yang sifatnya bilateral.

“Ini tentu menimbulkan banyak kerumitan, juga konsistensi treatment menjadi tidak ada. Proteksionisme menjadi menonjol. Setiap negara melulu melihat kepentingannya masing-masing, kerjasama menjadi menurun. Ini menyebabkan ekspor turun, investasi menjadi melambat karena investor tidak mau mengambil posisi pada saat belum ada kejelasan arah dan tindakan,” ungkap Sri Mulyani.