Berkaca pada dirinya, Prof. Rhenald mengaku sering berpakaian casual di berbagai kesempatan. Ia mengaku bahwa dirinya merasa nyaman mengenakan sepatu casual, bahkan saat menghadiri acara resmi seperti menghadiri acara pernikahan atau seminar.
Begitu pula dengan banyak orang luar yang memilih untuk tetap tampil kasual di berbagai acara. Namun, baginya, yang terpenting adalah memiliki rasa percaya diri yang baik, bukan tampil rapi atau necis seperti dulu, di mana pakaian harus dimasukkan ke dalam celana dan terkesan formal.
“Kalau dulu kita necis, baju dimasukin dalam celana. Aduh, saya berantem terus dulu waktu SD. Karena setiap kali saya nggak bisa baju dimasukin dalam celana itu berantakan saya malah. Nggak tahu lah. Pokoknya berantakan, saya merasa nggak nyaman. Jadi saya selalu dikeluarkan. Padahal dulu waktu SD kan saya langsing. Ya kan? Umur segini, persoalannya kan di sini (perut buncit),” imbuhnya.
Baca Juga: Rhenald Kasali Soroti Cara Orang Tua Masa Kini dalam Mendidik Anak
Prof. Rhenald merasa bahwa gaya berpakaian yang terlalu rapi malah membuatnya tidak nyaman dan tidak sesuai dengan dirinya. Ia juga menyebutkan bahwa dengan bertambahnya usia, tubuhnya pun berubah, dan cara berpakaian yang lebih santai membuatnya merasa lebih nyaman.
Dengan kata lain, Prof. Rhenald beranggapan bahwa self-esteem dan rasa percaya diri itu sangat dipengaruhi oleh penampilan, meski hanya dengan pakaian yang sederhana atau kasual sekali pun.