Self-esteem merupakan pandangan seseorang tentang dirinya sendiri secara keseluruhan, yang didasarkan pada kepercayaan dan pendapatnya sendiri. Setiap individu penting memiliki self-esteem karena merupakan komponen penting yang mendorong kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Memiliki self-esteem yang baik dapat membantu seseorang mencintai, menghargai, dan menerima diri apa adanya. Sementara self-esteem yang rendah dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan cemas dan depresi.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self-esteem. Seperti memberikan diri afirmasi positif, membangun hubungan baik dengan diri sendiri, dan meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga atau orang-orang terdekat.
Selain itu, meningkatkan self-esteem juga dapat dilakukan melalui penampilan. Sebagaimana yang diungkap oleh Prof. Rhenald Kasali.
Akademisi sekaligus praktisi bisnis tersebut berpendapat bahwa penampilan diri memainkan peran penting dalam meningkatkan self-esteem atau harga diri, karena penampilan yang baik dapat membuat orang di sekitar merasa nyaman.
Baca Juga: Rhenald Kasali Bicara Pentingnya Mendorong Kecerdasan Komunikasi dan Sosial
“Nggak mungkin juga orang boleh berantakan, kumisnya berantakan begitu. Bahkan ada bulu hidungnya keluar-keluar begitu. Orang ilfeel yang dekat situ. Bau badannya nggak menarik, pasti orang nggak mau. Dia tidak punya kecerdasan sosial, dan akhirnya dia tidak dapat penerimaan. Teman banyak, tapi ada penerimaan apa nggak? Kalau di dunia online, orang semuanya bisa menerima. Tapi ketemu, beda,” ujar Prof Rhenald seperti dikutip Olenka, Senin (6/1/2024).
Berkaca pada dirinya, Prof. Rhenald mengaku sering berpakaian casual di berbagai kesempatan. Ia mengaku bahwa dirinya merasa nyaman mengenakan sepatu casual, bahkan saat menghadiri acara resmi seperti menghadiri acara pernikahan atau seminar.
Begitu pula dengan banyak orang luar yang memilih untuk tetap tampil kasual di berbagai acara. Namun, baginya, yang terpenting adalah memiliki rasa percaya diri yang baik, bukan tampil rapi atau necis seperti dulu, di mana pakaian harus dimasukkan ke dalam celana dan terkesan formal.
“Kalau dulu kita necis, baju dimasukin dalam celana. Aduh, saya berantem terus dulu waktu SD. Karena setiap kali saya nggak bisa baju dimasukin dalam celana itu berantakan saya malah. Nggak tahu lah. Pokoknya berantakan, saya merasa nggak nyaman. Jadi saya selalu dikeluarkan. Padahal dulu waktu SD kan saya langsing. Ya kan? Umur segini, persoalannya kan di sini (perut buncit),” imbuhnya.
Baca Juga: Rhenald Kasali Soroti Cara Orang Tua Masa Kini dalam Mendidik Anak
Prof. Rhenald merasa bahwa gaya berpakaian yang terlalu rapi malah membuatnya tidak nyaman dan tidak sesuai dengan dirinya. Ia juga menyebutkan bahwa dengan bertambahnya usia, tubuhnya pun berubah, dan cara berpakaian yang lebih santai membuatnya merasa lebih nyaman.
Dengan kata lain, Prof. Rhenald beranggapan bahwa self-esteem dan rasa percaya diri itu sangat dipengaruhi oleh penampilan, meski hanya dengan pakaian yang sederhana atau kasual sekali pun.