Dunia hiburan Tanah Air jelas sudah tak asing lagi dengan sosok Putri Marino. Pemilik nama lengkap Ni Luh Dharma Putri Marino itu kini menjadi salah satu pesohor yang namanya terus melejit berkat berbagai berbagai peran epik di panggung hiburan Indonesia.
Nama wanita kelahiran 4 Agustus 1993 itu pertama kali melambung di kancah hiburan Tanah Air lewat film Posesif. Film drama psikologis yang ditulis Gina S Noer itu mengantar Putri menyabet berbagai penghargaan bergengsi.
Pendidikan
Putri Marino menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk melanjutkan studi di jurusan Fashion Design di Bolzano, Italia. Selama 1,5 tahun, Putri mendalami dunia fesyen, yang sejak lama menjadi minatnya. Di Italia, ia belajar banyak tentang desain pakaian, namun kerinduannya akan kampung halaman dan kesulitan beradaptasi dengan budaya serta makanan yang berbeda membuatnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Keluarga
Putri Marino berasal dari keluarga yang mendukung perjalanan karier dan kehidupannya. Ia adalah kakak dari aktris Sitha Marino, yang juga terjun ke dunia hiburan Indonesia. Putri menikah dengan aktor dan produser terkenal Indonesia, Chicco Jerikho, pada 3 Maret 2018, di sebuah acara pernikahan yang digelar di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali. Pernikahan mereka menjadi sorotan publik, mengingat keduanya adalah pasangan selebriti yang banyak digemari.
Baca Juga: Tiga Rahasia Cantik ala Putri Marino, Apa Aja Ya?
Pada 24 September 2018, Putri dan Chicco dikaruniai anak pertama mereka, seorang putri bernama Surinala Carolina Jarumilind. Surinala lahir dengan berat 3,27 kg dan panjang 47 cm, membawa kebahagiaan yang luar biasa bagi keluarga kecil ini. Kehidupan rumah tangga mereka selalu terlihat harmonis, dan mereka sering kali berbagi momen kebersamaan yang hangat melalui media sosial.
Karier
Karier Putri Marino di dunia hiburan dimulai dari keisengannya untuk mencoba hal baru. Sebelum terjun ke dunia akting, ia memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia fashion. Sejak remaja, Putri gemar mendesain pakaian dan mengikuti perkembangan saluran televisi serta majalah fashion. Namun, ia memutuskan untuk banting setir dan menekuni dunia hiburan Indonesia, di mana ia mulai dikenal luas sebagai aktris, model, dan presenter.
Pada 2017, Putri Marino mendapatkan peran yang cukup penting dalam film Posesif, di mana ia memerankan karakter Lala Anindhita. Perannya yang mendalam dan penuh emosi berhasil menarik perhatian banyak penonton, dan film ini menjadi salah satu karya yang melambungkan namanya di dunia perfilman Indonesia.
Masih di tahun yang sama, Putri Marino kembali menunjukkan kemampuannya dalam film Mau Jadi Apa, di mana ia berperan sebagai Putri.
Pada tahun 2018, Putri berperan dalam film Jelita Sejuba: Mencintai Kesatria Negara. Film ini bercerita tentang perjuangan seorang perempuan yang mencintai seorang prajurit, dan Putri berhasil menyampaikan peranannya dengan sangat emosional.
Masih di tahun 2018, Putri Marino turut berperan dalam film epik sejarah Sultan Agung: Tahta, Perjuangan Cinta. Juga pada 2018, Putri bermain dalam film Menunggu Pagi, yang menceritakan tentang kisah penuh harapan dan pengorbanan. Dalam film ini, ia menunjukkan sisi dramatisnya yang mampu mengundang empati penonton.
Di tahun 2019, Putri Marino tampil dalam Terima Kasih Cinta sebagai Eva Meliana Santi, sebuah peran yang menantang dirinya untuk memerankan karakter yang lebih kompleks. Film ini mendapatkan sambutan positif dari penonton berkat penampilan Putri yang kuat.
Kemudian pada tahun 2021, Putri Marino ikut membintangi Losmen Bu Broto, sebuah film yang menceritakan kisah keluarga yang penuh dengan intrik dan drama. Di film ini, Putri memperlihatkan sisi berbeda dari karakternya, yang menarik perhatian penonton.
Tahun 2021 juga membawa Putri Marino dalam film One Night Stand, sebuah cerita yang mengangkat tema tentang hubungan antara dua individu dengan latar belakang yang berbeda. Karakternya yang penuh konflik emosional menjadikan film ini semakin menarik.
Baca Juga: Prabowo Singgung Raja Kecil, Bahlil: Jangan Ada yang Menghambat, Nggak Boleh
Di tahun 2022, Putri bermain dalam film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga. Masih di tahun 2022, Putri Marino terlibat dalam film The Big 4, sebuah film aksi yang menantang dirinya untuk berperan dalam dunia yang lebih intens dan penuh ketegangan. Perannya sebagai bagian dari kelompok elit ini semakin memperkaya keragaman karakternya di layar lebar.
Menuju tahun 2024, kembali memain film, Putri berperan sebagai Raisa Risjad dalam film The Architecture of Love. Film ini mengisahkan tentang perjalanan cinta yang penuh dengan tantangan dan hambatan, dan Putri berhasil memerankan karakter tersebut dengan penuh perasaan.
Di tahun yang sama, Putri juga tampil dalam film Kabut Berduri, memerankan karakter Ipda Sanja Arunika. Peran ini menuntutnya untuk memainkan tokoh dengan latar belakang kepolisian, dan ia berhasil membawa karakter tersebut hidup di layar lebar.