Selain itu, terdapat pula pameran kolektif Artisan Eli bersama komunitas ICAT by the Bay, yang mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif. Program ICAT by the Bay sendiri merupakan intellectual property (IP) dari Indonesia Design District yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ketiga.

“Selama delapan hari, pengunjung dapat menikmati beragam design exhibition, product launch, hingga program aktivasi yang tidak hanya menampilkan karya, tetapi juga mendorong interaksi dan kolaborasi lintas disiplin,” papar Adityo.

Adityo melanjutkan, salah satu sorotan di gelaran IDW tahun ini adalah kehadiran Marfa Griffin, founder sekaligus kurator dari Salon Satellite, sebuah platform penting di ajang Demobile Milan. Kehadiran Griffin diharapkan dapat membuka akses lebih luas bagi desainer Indonesia untuk terkoneksi dengan jejaring internasional.

“Dengan adanya Indonesia Design Week, kami ingin membawa komunitas desain Indonesia lebih dekat ke ranah internasional, sekaligus menjadi jembatan bagi para desainer lokal untuk tampil dan berkolaborasi di level global,” ujar Adityo.

Ia pun mengatakan, lebih dari 200 brand turut serta sebagai exhibitor di acara ini, memperkuat posisi Indonesia Design Week sebagai pusat pameran desain dan furnitur terbesar di Tanah Air.

“Dengan pesan utama Crafting Connections, Inspiring Tomorrow of Indonesia Design, IDW 2025 tidak hanya sekadar menampilkan karya desain, tetapi juga berupaya membangun jejaring yang dapat menginspirasi arah masa depan industri kreatif Indonesia,” pungkas Adityo.

Baca Juga: Akan Dihadirkan Mendigi RI, Pameran Teknologi 'Ruang Cipta' Bakal Tampilkan Inovasi AI Karya Anak Bangsa