Growthmates, peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting karena juga merupakan tanggung jawab terbesarnya.

Orang tua bukan hanya penyedia materi dan pelindung fisik, tetapi juga memiliki tanggung jawab penting dalam mendidik anak-anak agar mereka tumbuh menjadi individu yang baik, berprestasi, dan berkompeten.

Namun, saat ini tak sedikit orang tua yang berasumsi bahwa membentuk anak yang berprestasi adalah tujuan utama dari mendidik anak. Padahal, dalam dunia yang penuh dengan pelajaran matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan lainnya, seringkali orang tua lupa betapa pentingnya pendidikan karakter bagi anak-anak.

Damar Wahyu Wijayanti, yang merupakan Certified Positive Discipline Parent Educator sekaligus co-Founder goodenoughparents.id, mengatakan, orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak yang tangguh, kreatif, hingga berbudi pekerti. Namun, saat orang tua ingin membantu membentuk karakter anak, orang tua pun perlu menggunakan pendekatan atau pola asuh yang tepat sesuai dengan usianya.

“Nah, salah satu pendekatan atau pola asuh yang bisa orang tua lakukan adalah dengan adventure parenting. Pola Asch ini cocok untuk membantu membentuk karakter anak pada usia 6 hingga 12 tahun,” tutur Damar saat acara Taro Rangers Camp di Taman Safari, Bogor, baru-baru ini.

Adventure parentingsendiri adalah pendekatan dalam pengasuhan anak yang menekankan pengalaman eksplorasi di mana orang tua mengajak anak-anak berpetualang, mengeksplorasi, dan belajar dari pengalaman langsung. Melalui konsep ini, lanjut Damar, anak-anak tidak hanya diajarkan nilai-nilai budi pekerti, tetapi juga dibekali keterampilan hidup penting yang akan membantu mereka menghadapi tantangan di masa depan.

Damar melanjutkan, adventure parenting juga memungkinkan anak-anak belajar sambil  bermain di alam terbuka yang luas. Kegiatan ini dihabiskan dengan melakukan aktivitas seperti hiking, berkemah, menjelajahi gua, dan bermain guna mendorong anak-anak melampaui batas dan menemukan potensi mereka.

“Penerapan adventure parenting ini contohnya seperti yang dilakukan oleh Taro lewat program Taro Rangers Camp ini. Di sini, anak-anak didorong untuk keluar dari zona nyaman mereka, menghadapi tantangan, dan belajar mengatasi masalah dengan cara yang menyenangkan. Ini tidak hanya memberikan pengalaman petualangan, tetapi juga bisa menjadi panutan mereka dalam menerapkan 5 nilai dasar yang diusung Taro," papar Damar.

Damar melanjutkan, menjadi orang tua adalah fase yang penuh tantangan dan tekanan. Karena itu, penting bagi orang tua untuk menekankan pentingnya mindset petualangan dalam parenting.

“Orang tua dan anak dapat bersama-sama menghadapi tantangan sehari-hari demi memperkuat bonding antara mereka,” ujar Damar.

Lebih lanjut, Damar menekankan lagi terkait pentingnya adventure parenting dan manfaatnya untuk tumbuh kembang anak di masa depan. Menurutnya, penerapan adventure parenting bermanfaat dalam hal keterampilan intrapersonal anak.

“Dengan mengikuti adventure parenting maka anak akan bisa memahami kebutuhan dan keinginannya. Selain itu, anak juga jadi bisa menahan diri serta bisa mengelola emosi menggunakan kesadarannnya,” tuturnya.

Selanjutnya, adventure parenting juga bermanfaat dalam hal kemampuan interpersonal. Adapun, kata Damar, kemampuan ini membantu anak-anak dalam berkomunikasi  dengan  baik serta mampu bernegosiasi.

“Selain itu, kemampuan ini juga membantu dalam meningkatkan  empati ke orang lain,” ujarnya.

Tak hanya itu, adventure parenting juga bermanfaat dalam hal kemampuan sistemik dan menimbang anak. Adapun, kata Damar, kemampuan sistemik ini dapat membantu anak-anak untuk lebih mudah beradaptasi secara fleksibel, serta memiliki kemampuan untuk memahami dengan baik aturan dan norma yang ada.

“Sementara itu, dalam hal kemampuan menimbang, nantinya anak-anak dapat mengembangkan keterampilan dalam  enilaian dan mampu untuk membuat keputusan sendiri dengan penuh pertimbangan,” bebernya.

Baca Juga: Gelar Petualangan Outdoor Edukatif, Taro Komit Bantu Pembentukan Karakter Anak Indonesia, Seperti Apa?

Untuk diketahui, kegiatan Taro Rangers Camp ini sendiri memiliki tujuan sebagai sarana pembelajaran sekaligus petualangan outdoor berbasis experiential learning dan character building, yang memang menggabungkan elemen petualangan dan pembelajaran budi pekerti.

Dikatakan Damar, dalam kegiatan Taro Ranger Camp ini, anak-anak akan dibekali dengan penerapan 5 nilai dasar yang akan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari. Seperti compassion (kepedulian), integrity (dapat diandalkan), courage (keberanian), resilience (ketangguhan), hingga creativity (kreativitas).

“Selain kegiatan outbound, kegiatan ini juga mengusung nilai-nilai budi pekerti yang ingin kita tanamkan untuk membangun karakter anak anak yang masih dalam usia aslinya. Kreativitas, integritas, keberanian, daya tahan dan resiliensi ini akan menjadikan anak tahan banting. Anak-anak akan diajari tentang survival, melihat alam, dan kerjasama tim dalam setiap aktivitas nya. Hal ini kita rancang agar anak-anak tersebut nantinya punya velue yang bagus ke depannya,” papar Damar.

Gak cuma itu, lanjut Damar, dalam kegiatan Taro Rangers Camp ini juga, anak-anak diajak berinteraksi dengan alam sambil belajar tentang elemen-elemen penting, seperti air, api, udara, dan tanah.

“Taro Rangers Camp bukan sekadar petualangan, melainkan juga kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan nilai-nilai seperti keberanian, ketangguhan, dan kreativitas,” jelasnya.

Dalam Taro Rangers Camp, anak-anak juga tidak hanya berpetualang, tetapi juga belajar melalui berbagai permainan edukatif.

“Dengan didampingi kakak-kakak Taro Ranger, nantinya anak-anak juga terlibat dalam aktivitas seperti memecahkan kode, eksperimen sains, dan pencarian petunjuk, yang semuanya dirancang untuk membangun karakter dan memperkuat nilai-nilai dasar seperti kepedulian, integritas, dan kreativitas,” beber Damar.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya dalam kegiatan ini adalah anak-anak diajarkan untuk melakukan journaling. Dikutip dariVery Well Family, journaling merupakan kegiatan yang sangat bagus untuk anak yang enggan menulis atau dalam beberapa kasus sulit berbicara. Kelebihan dari menulis jurnal bisa disesuaikan dengan minat penulisnya. Misal bisa digunakan untuk merekam rasa syukur, rencana masa depan, atau bahkan tugas sekolah. 

“Dengan journaling, anak-anak diajak untuk merefleksikan pengalaman mereka dan mengekspresikan pendapat. Ini membantu mereka lebih memahami diri sendiri dan belajar berkomunikasi dengan lebih baik,” pungkas Damar.

Baca Juga: Pentingnya Gentle Parenting untuk Si Kecil, Ini Manfaatnya!