Growthmates, pendidikan karakter anak-anak menjadi hal yang penting dalam membentuk generasi masa depan. Peduli akan masa depan bangsa yang akan diwariskan kepada generasi muda, produk makanan ringan, Taro, pun menggagas program yang mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pengalaman petualangan bertajuk Taro Rangers Camp.

Dalam kegiatan tersebut, Riza Arief Rahman, selaku VP- Head of Marketing FKS Food, pun memaparkan, sebagai brand yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, Taro menjadi produk yang langsung diterima sangat baik oleh pasar. Karenanya, kata dia, Taro pun akan terus berkomitmen pada pembentukan karakter anak Indonesia lewat penggabungan antara petualangan dan pembelajaran.

“Kegiatan Taro Rangers Camp juga mengedepankan aspek psikologis serta melatih anak untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Kegiatan sharing dan jurnaling dipandu oleh psikolog terlatih,” papar Riza, saat acara Taro Rangers Camp di Taman Safari, Bogor, belum lama ini.

Dalam kegiatan Taro Ranger Camp ini, lanjut Riza, Taro pun menekankan soal pendekatan adventure parenting, yang bisa menjadi cara untuk membantu orang tua bangun karakter dan budi pekerti anak-anak.

“Karena dengan pendekatan adventure parenting, anak-anak bisa tumbuh dan belajar lewat tantangan yang dihadapi dalam keseharian tanpa merasa digurui. Mengasah keterampilan dan mengendalikan emosi. Orang tua pun ikut tumbuh bersama anak,” ujar Riza.

Dalam acara tersebut, hadir pula sosok public figure Nadia Prederica yang terkenal lewat akunnya yang bertajuk The Hartono’s Family. Nadia mengatakan bahwa ia pun kerap membiasakan kedua anaknya, Clay dan Cliff, untuk menguatkan prinsip kehidupan melalui aktivitas yang juga mengutamakan petualangan dan bebas mengeksplorasikan diri.

“Jadi, saya suka banget mengajak anak-anak untuk eksplorasi bebas dan melakukan apa yang mereka suka, lalu saya akan bertanya-tanya dari pengalamannya itu," beber Nadia.

“Saya juga ajari anak untuk berkomunikasi dan berempati dengan cara tidak mau menggurui. Kalau salah ya minta maaf. Dan biarkan anak bercerita lalu saya observasi dari ceritanya. Karena sekarang susah banget anak kalau diceramahi,” sambung Nadia.

Baca Juga: Cara Taro Membentuk Karakter Anak Tangguh dan Berbudi Pekerti Baik Sejak Dini, Seperti Apa?