4. Agribisnis
- PT. Api Metra Palma (Medco Agro)
Pada 1993, Medco mulai merambah pengembangan perkebunan sawit dengan mendirikan Meta Epsi Agro yang merupakan cikal bakal dari Medco Agro. Investasi jangka panjang oleh Medco Group di industri kelapa sawit bertujuan untuk memastikan stabilitas pasokan energi jangka panjang dan sekaligus memenuhi kebutuhan akan minyak goreng di pasar domestik.
Perkebunan kelapa sawit Medco Agro tersebar di Sukamandang, Kalimantan Tengah dan Ulu Talo, Bengkulu dengan satu pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 35 ton perjam yang terletak di Kalimantan Tengah.
Pada 2019 Medco Agro melakukan rebranding sebagai perusahaan bisnis multi komoditi. Hal ini dilakukan seiring dengan berkembangnya jenis usaha yang tak hanya berkutat pada sawit saja tetapi telah merambah agribisnis lain seperti perkebunan kopi dan peternakan sapi.
- PT. Metra Duta Lestari (Medco Papua)
Berawal dari program Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) yang dicanangkan pemerintah pada 2011, Medco tergerak untuk ikut berkontribusi dalam membangun wilayah Indonesia Timur.
Pada tahap awal, Medco berupaya mengembangkan produksi energi terbarukan dengan menggandeng mitra dari Korea Selatan. Dalam perkembangannya, Medco mulai fokus dalam menggarap pertanian.
Para pendiri Medco percaya bahwa industri pertanian merupakan salah satu kunci mewujudkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, berbagai kajian dan penelitian dilakukan guna melihat potensi lahan di Merauke. Dari hasil kajian, pada 2016 Medco mulai mengembangkan pertanian padi, sorgum, serta pertanian lahan kering sebagai media pengembangan kedelai dan jagung.
Pada tahap awal pencetakan sawah di Merauke dimulai dengan lahan seluas 400 hektar. Di tahun 2017, pencetakan sawah telah mencapai seribu hektar. Dalam prosesnya, penggarapan sawah ini dilakukan dengan melibatkan warga setempat. Medco pun bekerjasama dengan SMK di wilayah Merauke guna memberikan pendidikan mengenai pertanian modern kepada generasi muda di Merauke.
Selain menggarap lahan pertanian Medco juga berupaya megembangkan industri Pembangkit Llistrik Tenaga Biomassa (PLTB). Tepat pada awal 2020, PLTBm 3,5mW mulai beroperasi dan tersambung dengan grid jaringan PLN Merauke.
- PT. Bali Sri Organik (BSO)
Ketahanan pangan telah lama menjadi perhatian Arifin Panigoro, yang kemudian mendorongnya untuk mendukung penyebaran budidaya padi System of Rice Intensification (SRI) organik yang ramah lingkungan.
Kesuksesan panen hasil proyek SRI di Cianjur pada 2007 semakin memantapkan Medco untuk serius dalam menggarap bisnis padi organik di Bali. Maka pada 2015 didirikanlah PT. Bali Sri Organik (BSO).
Bermula dari 1,2 hektar, lahan pertanian BSO terus berkembang hingga mencapai 35 hektar yang tersebar di Subak Sangeh dan Subak Sengempel. Penggarapannya dilakukan dengan menggandeng 100 petani lokal.
Dalam pengelolaan lahan pertanian, BSO berupaya untuk memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida dihindari guna menghasilkan beras berkualitas. Varian yang dikembangkan mulai dari beras putih Menthik Susu, beras merah, beras coklat hingga beras hitam sesuai dengan kebutuhan konsumen.
5. Teknologi Informasi
PT. Elga Yasa Media (Elga Networks)
Elga Networks didirikan pada 1996 sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan internet. Pada 2004 ELGA Networks menjadi bagian dari anak perusahaan di bawah Medco Group.
ELGA Networks pun fokus untuk memberikan layanan teknologi informasi terbaik kepada unit bisnis Medco yang bergerak di berbagai bidang mulai dari minyak dan gas, perbankan, perkebunan, kelistrikan, hingga berbagai kegiatan CSR.
Berbekal pengalaman serta sumber daya manusia yang handal, kini ELGA Networks tidak hanya memberikan layanan jasa kepada unit bisnis Medco saja tetapi juga dipercaya menjadi mitra dari berbagai perusahaan di luar Medco.
6. Hotel
- PT. Maleo Luwuk - Swiss Belinn Hotel
Seiring dengan beroperasinya proyek gas alam cair (LNG) Donggi Senoro, aktivitas perekonomian di Kabupaten Banggai pun mengalami perkembangan yang pesat. Selain itu, beberapa spot pariwisata di Banggai dan sekitar juga mulai menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini mendorong Medco untuk berinvestasi di bidang properti, khususnya hotel.
Menempati tanah seluas 3 hektar, Swiss Belinn Luwuk Hotel resmi beroperasi pada 2017. Hotel yang berdiri di lereng Bukit Halimun ini menempati lokasi yang strategis, sekitar 10 menit dari Bandara Syukuran Aminuddin Amir dan hanya beberapa meter dari pusat hiburan dan bisnis Luwuk.
Hotel berbintang tiga ini terdiri dari 102 kamar dengan dilengkapi berbagai fasilitas seperti ruang pertemuan, spa, restoran dan bar, pusat kebugaran, dan juga kolam renang. Dari hotel, pengunjung dapat menikmati pemandangan garis pantai Banggai serta bentangan laut Banda.
- PT Meta Archipelago hotels
PT Meta Archipelago Hotels (Martel) adalah investor yang berencana membangun konservasi lumba-lumba di Kawasan Wisata Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Archipelago International adalah perusahaan perhotelan swasta terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1997 dan memiliki beberapa merek hotel, di antaranya ASTON, ASTON Collection Hotels, Alana, Huxley, Kamuela, Harper, Quest, Hotel NEO, fave, Nordic.
7. Pendidikan
Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP)
Salah satu wujud bentuk perhatian dari para founder Medco akan pendidikan masyarakat Indonesia dilakukan dengan mendirikan dan mengelola beberapa sekolah swasta di wilayah Jabodetabek.
Pengelolaan sekolah oleh Medco dilakukan melalui Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi (YPAP). Saat ini, YPAP mengelola tiga sekolah swasta unggulan, yaitu Sekolah Avicenna Jagakarsa, Sekolah Avicenna Cinere, dan Sekolah Avicenna Pamulang. Jenjang pendidikan yang ditawarkan Sekolah Avicenna mulai dari Kelompok Bermain hingga SMA.
8. Lainnya
- PT Medco Intidinamika
PT Medco Intidinamika adalah anak perusahaan Medco group yang bergerak di industri manajemen perusahaan dan usaha, serta perusahaan induk investasi, kecuali bank.
- Medco Foundation
Sejarah Medco Foundation dimulai pada 2003. Pendirian Medco Foundation berangkat dari semangat Arifin Panigoro untuk saling berbagi dan memberi kontribusi pada kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik.
Saat itu, Medco Foundation masih bernama Yayasan Pendidikan Medco, yang berfokus pada bidang pendidikan dengan mengelola sekolah-sekolah di sekitar Jakarta. Sejak 2007, Yayasan Pendidikan Medco berganti nama menjadi Medco Foundation, yang menandai semakin berkembangnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Tidak hanya berkutat pada bidang pendidikan, aktivitas Medco Foundation juga merambah pada bidang pemberdayaan ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan.
- Medco Learning Centre (MLC)
Medco Learning Center (MLC) didirikan untuk meningkatkan pengetahun dan kemampuan karyawan Medco sehingga mampu meningkatkan kinerja mereka. Pada awal pendiriannya di 2008, MLC memulai dengan menyelenggarakan pelatihan skala kecil yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para sekretaris.
Di tahun berikut, MLC membangun kurikulum mereka sendiri dan menyelenggarakan beberapa pelatihan, seperti Induction Training yang ditujukan untuk karyawan baru, Pelatihan Manajemen Proyek, dan beberapa pelatihan soft skill lainnya. Seluruh pelatihan MLC bersifat praktis dan dirancang berdasarkan kebutuhan anak perusahaan Medco Group.
Selain menyelenggarakan pelatihan, MLC juga memberikan jasa pelayanan konsultan yang ditangani oleh para profesional.
- Koperasi Karyawan Dinatera
Koperasi Karyawan Dinamika Sejahtera (Dinatera) merupakan koperasi Medco Group yang berdiri pada tahun 2004.
Bentuk layanan dan produk di Koperasi DINATERA terus berkembang mulai dari menyediakan kebutuhan pangan, memberikan fasilitas simpan pinjam, hingga melayani pembelian alat elektronik secara kredit.
Dengan berbagai produk dan layanan unggulan yang ada, maka Koperasi DINATERA tidak hanya menjadi mitra bagi perusahaan di lingkungan Medco Group saja, tetapi juga telah menjadi partner strategis dari beberapa institusi di luar Medco.
Baca Juga: Peran Trah Djokosoetono dalam Bisnis Bluebird Group