Gurita Bisnis Medco Group

Untuk lebih rincinya, berikut Olenka ulas beberapa lini bisnis Medco Group, diantaranya adalah:

1. Sektor Energi

- PT. Medco Energy Internasional Tbk

Medco Energy dirikan pada tahun 1980. Sebagai perusahaan pengeboran sektor swasta pertama di Indonesia, Medco Energy telah berkembang menjadi perusahaan energi dan sumber daya alam.

Saat ini, bidang bisnis utama Medco Energy adalah eksplorasi, pengembangan, dan produksi di bidang minyak dan gas; produksi listrik; dan pertambangan tembaga.

Aktivitas Medco Energy di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bermula di tahun 1992 melalui akuisisi kontrak-kontrak eksplorasi dan produksi milik Tesoro di Kalimantan Timur, yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilalihan seratus persen saham PT Stanvac Indonesia dari Exxon and Mobil Oil pada 1995.

Pada 1994, Medco Energy resmi menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta di bawah kode saham MEDC.

Tak hanya cukup di bidang eksplorasi, Medco Energy juga berupaya mendiversifikasi bisnisnya di bidang pertambangan. Hal tersebut dilakukan dengan mengakuisisi Amman Mineral Nusa Tenggara pada 2016.

- PT Medco E&P Indonesia 

PT Medco E&P Indonesia merupakan anak perusahaan MedcoEnergi yang menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Perusahaan ini memiliki wilayah kerja di berbagai wilayah di Indonesia, seperti:

  • Sumatra: Blok A, Rimau, South Sumatera, dan Lematang (produksi), South Sokang (eksplorasi)
  • Jawa: Bawean (produksi)
  • Kalimantan: Tarakan dan Simenggaris (produksi), Bengara (eksplorasi)
  • Sulawesi: Senoro-Toili (produksi)

- PT Medco E&P Natuna 

PT Medco E&P Natuna merupakan anak perusahaan MedcoEnergi sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang menjadi operator di South Natuna Sea Block B

- Ophir Energy 

Ophir Energy merupakan anak perusahaan Medco Energy yang berbasis di London. Perusahaan ini diakuisisi oleh Medco Energy pada 21 Mei 2019. Di Indonesia perusahaan ini memiliki wilayah kerja di Madura Offshore, Sampang dan Bangkanai.

Dan, berikut adalah beberapa anak perusahaan Medco Energi lainnya:

  • PT Medco Energi Mining internasional
  • PT Medco Cahaya Geothermal
  • PT Medco Geothermal Sarulla
  • PT Medco E&P Tomori Sulawesi
  • PT Medco E&P Indonesia
  • PT Medco E&P Malaka
  • PT Medco E&P Rimau
  • PT Medco E&P Simenggaris
  • PT Medco E&P Lematang
  • PT Medco E&P Papua
  • PT Medco E&P Bengara
  • PT Medco LNG Indonesia
  • PT Exspan Petrogas Intranusa
  • PT Medco Sumbawa Gas
  • PT Mitra Energi Gas Sumatera
  • Medco E&P Natuna Ltd.
  • Medco E&P Grissik Ltd.
  • Medco Energi Sampang Pty. Ltd.
  • Medco Energi Madura Offshore Pty. Ltd.
  • Medco International Ventures Ltd.
  • Medco Energi Global Pte. Ltd.
  • Medco Straits Service Pte. Ltd.
  • Medco Indonesia Holding BV. 

Pertambangan Tembaga dan Emas:

- PT Amman Mineral Nusa Tenggara

PT Amman Mineral Nusa Tenggara merupakan perusahaan tambang di Indonesia yang menghasilkan tembaga dan emas. Perusahaan yang dahulu bernama PT Newmont Nusa Tenggara ini diakuisisi oleh MedcoEnergi pada tahun 2016 senilai US$ 2,6 miliar setara dengan Rp34 triliun. Perusahaan ini mengoperasikan tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Selain itu, berikut beberapa anak perusahaan Medco yang juga bergerak di pertambangan tembaga dan emas lainnya:

  • PT Amman Mineral Internasional Tbk
  • PT Amman Mineral Industri
  • PT Amman Mineral Integrasi 

Pembangkit Listrik:

- PT Medco Power Indonesia

PT Medco Power Indonesia didirikan tahun 2004 sebagai perusahaan listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) dan penyedia jasa Operasi dan Pemeliharaan atau Operation and Maintenance (O&M). Saat ini Medco Power telah memiliki dan mengoperasikan lebih dari 3.100 MW, yang tersebar di 15 lokasi di Indonesia.

Perusahaan ini juga memiliki beberapa pembangkit listrik independen (IPP) sebesar total 645 MW dan mengoperasikan dan merawat 2450 MW pembangkit listrik sebagai pihak ketiga di berbagai lokasi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

  • PLTP Sarulla dengan kapasitas 330 MW merupakan pembangkit tenaga listrik panas bumi terbesar di dunia yang berlokasi di Sumatera Utara.
  • PLTGU Riau, pembangkit listrik tenaga gas dan uap berkapasitas 275 MW yang akan dibangun di Pekanbaru, Riau. 

Dan, berikut beberapa anak perusahaan Medco yang juga bergerak di sektor pembangkit listrik lainnya:

  • PT Medco Power Indonesia
  • PT Medco Power Service Indonesia
  • PT Medco Power Solar Sumbawa
  • PT Medco Power Generation Indonesia

LNG

- PT Medco LNG Indonesia

PT Medco LNG Indonesia memiliki saham 11,1% di PT Donggi Senoro LNG yang menghasilkan 2 juta ton LNG per tahun, berlokasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

2. Fabrikasi

PT. Multifabrindo Gemilang

Berdiri pada 1983, Multi Fabrindo Gemilang (Multifab) merupakan perusahaan yang didirikan oleh Arifin Panigoro guna mengerjakan proyek-proyek fabrikasi. Dalam perjalanannya, produk yang ditawarkan Multifab terus berkembang meliputi jasa keteknikan, procurement, manufaktur, dan konstruksi.

Dalam mengerjakan proyeknya, Multifab didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki spesialisasi di bidang pembuatan baja terpadu. Berbagai pekerjaan fabrikasi dikerjakan oleh tenaga-tenaga profesional di workshop seluas 30.000 meter persegi yang berlokasi di kawasan industri Krakatau Steel Cilegon.

Selama lebih dari tiga puluh tahun, Multifab telah dipercaya oleh berbagai perusahaan nasional dan internasional. Beberapa klien Multifab antara lain JGC, Pertamina, Chevron, PLN, British Petroleum dan Perusahaan Gas Negara.

3. Sektor Keuangan

Bank Woori Saudara

Pada 1906, para pedagang di Pasar Baru, Bandung membentuk perkumpulan simpan pinjam yang kemudian diberi nama Himpunan Soedara 1906 (HS 1906). HS 1906 kemudian berkembang hingga menjadi Bank Tabungan  Himpunan Saudara 1906. Pada 1993, Medco Group resmi mengakuisisi Bank Tabungan HS 1906 dan namanya pun berubah menjadi Bank Himpunan Saudara 1906.

Dalam perjalanannya, Bank Himpunan Saudara terus berkembang hingga mampu bertahan dari krisis ekonomi 1998 dan terus tumbuh dengan pesat. Tahun 2006, Bank Himpunan Saudara menjadi perusahaan publik.

Untuk memperkuat permodalan, pada 2014, Bank Himpunan Saudara menggandeng Bank Woori, yang merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar di Korea Selatan. Dengan penggabungan ini, Bank HS berubah nama menjadi Bank Woori Saudara (BWS).

Baca Juga: Mengenal Sosok Rosano Barack, Pebisnis Ulung di Balik Lahirnya MNC Group