Pemerintahan Prabowo Subianto tengah menyusun berbagai strategi untuk mengeksekusi program prestius yakni pembangunan tanggul raksasa atau Giant Sea Wall. Proyek infrastruktur raksasa itu membentang sepanjang 958 kilometer dari pesisir Cilegon, Banten, hingga Gresik, Jawa Timur.
Proyek ini sebagai salah satu upaya pemerintah menyelamatkan kawasan pesisir utara Pulau Jawa dari berbagai ancaman bencana alam lantaran abrasi dan penurunan muka tanah yang terus terjadi di sejumlah kawasan Pulau Jawa.
Baca Juga: Jokowi: Rakyat Senang Kalau Pemimpinnya Rukun
Pembangunan tanggul laut raksasa itu masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025. Nantinya, itu terhubung dengan tanggul pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang sudah dibangun.
Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai koordinator sekaligus eksekutor proyek tersebut.
"Salah satu infrastruktur yang paling baik giant sea wall yang akan selamatkan pantai utara Jawa," kata Prabowo dilansir Olenka.id Minggu (23/3/2025).
Pemerintah sendiri sangat optimis dengan proyek ini, kendati saat ini belum ada target yang pasti mengenai kapan waktu yang tepat mengeksekusi proyek prestisius tersebut, pun demikian pemerintah belum memasang target mengenai kapan proyek itu tuntas digenjot.
"Giant sea wall harus dari Banten sampai ke Gresik sekian ratus kilometer harus kita bangun, apa bisa? Bisa, saya tidak tahu berapa tahun tapi insyaallah dengan tekad kita akan sampai dan ini salah satu tugas berat di pundak," ujarnya.
Kesiapan Anggaran
Untuk merealisasikan proyek ini, pemerintah jelas tidak hanya bermodal omong besar, mesti ada hitung-hitungan-hitungan yang pas dan bijaksana termasuk mengalkulasikan ongkos proyek tersebut.
Kendati belum dibeberkan ke publik secara gamblang, tetapi pemerintah jelas sudah mengantongi nominal dan besaran biaya proyek tersebut. Presiden Prabowo telah mengonfirmasi bahwa pemerintah menjamin ketersedian anggaran.
Kendati besaran anggaran untuk proyek ini belum diketahui secara pasti, namun Jauh sebelumnya Prabowo telah memperkirakan hal itu, ketika itu Prabowo yang masih menjabat Menteri Pertahanan RI memproyeksi proyek itu menelan anggaran hingga Rp164,1 triliun.
"Kami akan putuskan mulai dengan kekuatan sendiri, bukan potensi lagi, kita jelas punya, uangnya siap. Kita mulai secepatnya," ujar Prabowo.
Lirik Investor Lokal dan Asing
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui saat ini pemerintah memang kekurangan anggaran mengebut proyek tersebut.
Namun hal ini sama sekali tak merintangi pengerjaan proyek itu, pemerintah bakal mengakalinya lewat sejumlah skema pembiayaan salah satunya adalah menggaet investor baik lokal maupun asing.
"Ada keterbatasan anggaran di sana sini. Kami harus mencari sumber-sumber pendanaan yang kredibel. Investasi harus dihadirkan, dari dalam maupun luar negeri," kata dia.