Siapa yang tidak kenal dengan Kawan Lama Group? Kelompok unit bisnis multisektor ini memiliki enam pilar bisnis, yaitu Commercial & Industrial, Consumer Retail, Food & Beverage, Property & Hospitality, Commercial Technology, serta Manufacturing & Engineering.

Tidak hanya berfokus pada bisnis ritel, Kawan Lama Group melalui Kawan Lama Foundation telah melakukan beragam aksi sosial, seperti donasi produk pencegah penyebaran COVID-19 seperti infrared thermometer, masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, cairan disinfektan, dan lainnya.

Kemudian ada juga donasi mobil ambulans, membagikan lebih dari satu juta bibit pohon, donor darah, bersih-bersih kota, hingga perpustakaan keliling.

Dengan begitu banyak unit bisnis dan beragam aksi sosialnya, tahukah kamu siapa orang di balik Kawan Lama Group?

Baca Juga: Berawal dari Toko Kelontong, Begini Transformasi Alfamart Menjadi Raja Pasar Ritel Modern di Indonesia

Kuncoro Wibowo merupakan pemilik Kawan Lama Group. Bisnis ini bermula saat ayah Kuncoro Wibowo berjualan perkakas dan perangkat keras dari sebuah toko kecil pada 1955 di Glodok, Jakarta Utara. 

Kisah Sukses Kuncoro Wibowo

Melansir dari Tatler Asia, sejak kecil hingga remaja, Kuncoro adalah sosok pekerja keras dan haus akan ilmu. Meski, Wibowo tidak mengenyam pendidikan formal karena peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang berujung pada percobaan kudeta dan pembunuhan massal, sehingga ia harus home schooling.

Meski Kuncoro Wibowo sering membantu sang ayah berjualan di toko, tapi ia terus mengasah kemampuan dengan belajar bahasa Inggris dan Mandarin.  Ketika situasi sudah lebih membaik, kemudian dirinya menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1977 di London Business School di Inggris dalam program non-diploma. 

Lalu, pada tahun 1993, dia lulus dari Universitas Terbuka jurusan Manajemen Ekonomi. Walaupun bukan lulusan dari sekolah bisnis, tapi melalui pengalaman praktis yang diajarkan oleh sang ayah, menjadikan dirinya kian tajam dalam menemukan peluang bisnis yang menguntungkan.

Setelah ayah Kuncoro Wibowo meninggal dunia pada 1981, ia dan saudara-saudaranya mengambil alih perusahaan PT Kawan Lama Sejahtera, yang saat itu baru membuka kantor pusatnya di Kawasan Glodok.

"Suatu perjalanan yang cukup panjang. Perusahaan kita dimulai dari ayah saya yang bermula dari sebuah kios kecil di Glodok, di tengah-tengah ribuan kios-kios di sana. Kita bergumul dan menjual alat-alat teknik," kata Kuncoro Wibowo dikutip dari Hippindo, Kamis (20/6/2024)

Singkatnya, di tahun 1995, Kuncoro Wibowo kembali berekspansi dengan mendirikan PT ACE Hardware Indonesia Tbk. (ACES) dan memiliki lisensi tunggal ACE Hardware, yaitu perusahaan perkakas yang berasal dari Amerika Serikat. ACE Hardware untuk pertama kalinya dibuka di Supermal Karawaci, Kota Tangerang.

"Kemudian, kami mengembangkan bisnis retail, memasukkan Ace Hardware dalam kategori bisnis yang kami lakukan. Kreativitas yang dilakukan dalam bisnis ritel ini adalah sesuatu yang baru, segar, dan berbeda," ungkap Kuncoro Wibowo.

Baca Juga: Menilik Kisah Adhitya Caesarico yang Sukses Bawa Aerostreet ke Kancah Internasional

Saat ini, ACES merupakan perusahaan yang tercatat dengan 230 toko di lebih dari 60 kota di seluruh tanah air.

“Dari semua ini, saya merasa sangat beruntung. Saya memiliki passion yang cukup besar dalam bidang retail dan saya terus berusaha untuk tetap menjadi yang terdepan," pungkasnya.

Nama Kuncoro Wibowo pun menduduki posisi ke-45 orang terkaya di Indonesia dengan estimasi harta mencapai US$1,05 miliar atau setara Rp16,27 triliun, menurut data Forbes 2023.

Mengutip laporan dari Forbes, kekayaan Kuncoro Wibowo sepanjang tahun 2023 sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 yang mencapai US$1,5 miliar. Adapun tahun 2020 total kekayaan Kuncoro Wibowo tercatat sebesar US$1,8 miliar.

Wah, semoga kisah sukses Kuncoro Wibowo ini bisa menginspirasi ya, Growthmates!