Sosok Haji Isam

Haji Isam merupakan sosok sentral di Kalimantan, khususnya wilayah selatan pulau, yang terkenal karena membangun perusahaannya dari nol. Haji Isam juga disebut-sebut sebagai Crazy Rich Batulicin. Ia diketahui telah memiliki pesawat jet pribadi dan pernah memboyong penceramah tersohor Zakir Naik ke Indonesia.

Sebelum berada di puncak kekayaannya, Haji Isam merupakan seorang buruh serabutan. Mulai dari sopir truk pengangkut kayu, operator alat berat hingga tukang ojek dia kerjakan.

Titik kejayaannya dimulai pada tahun 2011 ketika dia bertemu dengan Johan Maulana, pengusaha Tionghoa asal Surabaya yang memberinya kesempatan belajar cara mengelola tambang. Melalui Johan, Haji Isam belajar berbisnis batubara.

Sejak 2001, Haji Isam bekerja di perusahaan milik Johan dan menghabiskan waktu dua tahun yang membuatnya memiliki bekal pengalaman yang kelak bakal mengubah perjalanan hidupnya.

“Tahun 2003, Pak Johan meminjami saya modal untuk menyewa alat berat tambang,” kata Haji Isam. 

Klien pertama perusahaannya saat itu yakni PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie. Dari klien pertama tersebut, perusahaan Haji Isam terus kedatangan banyak klien hingga saat ini.

Pamor Haji Isam terus menanjak. Lingkup jejaringnya terus melebar. Ini ditandai dengan kerjasama Haji Isam dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo pada tahun 2003. Keduanya mendirikan PT Kodeco Timber, perusahaan yang memegang Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH).

Selanjutnya pada 2004, Haji Isam memulai bisnis dengan bendera kecil CV Jhonlin Baratama, sebagai kontraktor. Setahun kemudian seiring pertumbuhan perusahaan, berdirilah PT Jhonlin Baratama.

Seiring perjalanan waktu, bisnis Haji Isam ternyata terus berkembang. Dia memiliki bisnis transportasi pesawat terbang di bawah PT Jhonlin Air Transport. Sementara, di bidang perkapalan, berdiri PT Jhonlin Marine yang mengelola lebih dari 70 kapal tongkang pengangkut batubara.

Sembilan belas tahun kemudian, perusahaan rintisan awal itu telah menjelma menjadi raksasa bernama Jhonlin Group yang sanggup menambang 400 ribu ton batubara setiap bulan dengan omset lebih dari Rp 400 miliar per bulan. 

Bisnis Haji Isam pun telah melebar ke bidang agribisnis, biodiesel, energi, hingga ‘wood pallet’.  PT JAR atau Jhonlin Agro Raya, bahkan sejak Agustus 2022 telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai PT Jhonlin Agro Raya Tbk dengan kode emiten JARR.

Paling mutakhir, perusahaannya PT Prima Alam Gemilang meresmikan pabrik pengolahan tebu terbesar di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara dengan produk GulaTa. Pabrik tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan nilai capital yang disebut-sebut triliunan rupiah.