Gurita Bisnis Haji Isam

Di tangan Haji Isam, Jhonlin Group mengembangkan gurita bisnis mulai dari tambang batu bara, penerbangan, kayu hingga gula, dari minyak sampai energi dengan pabrik biodiesel. Bahkan, ia mengembangkan grup Jhonlin yang memiliki sekitar 60 perusahaan.

Sebagaimana dilansir dari prospektus perusahaan, Haji Isam menguasai saham berbagai emiten.  Adapun saham Jhonlin Group yang dimiliki oleh Haji Isam mencapai 98,5 persen. Sementara kepemilikannya terhadap saham PT Ehsan Rimba Agro mencapai 99,6 persen. Adapun, Ehsan Rimba Agro adalah holding company dari beberapa anak perusahaan di bidang agro dan forestry yang dimiliki oleh Jhonlin Group.

Selain itu, Haji Isam juga memiliki saham PT Eshan Agro Sentosa (EAS) yang merupakan sub holding dari Jhonlin Group. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit. Adapun kepemilikan saham Jhonlin Group di EAS sebesar 92,5 persen.

Melalui EAS, Haji Isam juga memiliki saham PT Jhonlin Agro Raya (JARR) sebesar 99,1 persen sebelum penawaran saham perdana atau Initial Public Offering/IPO.

Selain perusahaan-perusahaan di atas, Haji Isam melalui Jhonlin Group memiliki berbagai anak usaha lainnya. Berikut rangkuman anak perusahaan Jhonlin Group yang bergerak di berbagai sektor.

1. PT Jhonlin Air Transport

Perusahaan ini menyediakan maskapai penerbangan dengan pesawat Cesna Grand Carravan 208 yang melayani penerbangan Banjarmasin-Batulicin di bandara Bersujud.

Dioperasikan sejak 3 November 2011, PT Jhonlin Air Transport menjadi satu-satunya maskapai penerbangan di Batulicin, Kalimantan Selatan yang melayani penerbangan umum dan privat untuk kebutuhan perusahaan maupun pengguna lainnya.

Maskapai ini juga melayani penerbangan perintis ke pelosok Kalimantan.

2. PT Jhonlin Agromandiri

Perusahaan ini merupakan perusahaan agrobisnis yang mengolah karet remah (Crumb Rubber), pabrik minyak sawit mentah, dan mengelola wood pellet. Adapun bidang usaha produksi ini didukung oleh perkebunan dan pembibitan milik sendiri untuk tanaman karet, sawit, serta tanaman kayu energi untuk bahan dasar wood pellet.

Selain itu, Jhonlin Agromandiri saat ini juga mengelola produksi karet, minyak sawit mentah, dan wood pellet sebagai bahan biomassa pengganti penggunaan batu bara.

3. PT Jhonlin Marine Trans

Perusahaan ini bergerak di bidang pelayaran shipping company. Jhonlin Marine Trans merupakan transportir pemuatan kargo biji besi maupun batubara dari pelabuhan Sungai Dua, Setangga, dan Kodeco menuju ke kapal besar. Selain itu, emiten kapal ini juga melayani jasa angkutan batu bara dan biji besi di ketiga pelabuhan tersebut.

4. PT Johnlin Baratama

PT Johnson Baratama adalah perusahaan yang menjalankan jasa kontraktor, penyewaan peralatan tambang, dan penghasil ekspor batu bara. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 2003 yang kegiatan operasionalnya dilakukan oleh PT Sinar Lutung.

PT Jhonlin Baratama juga memperoleh kontrak penambangan dari PT Arutmin Indonesia, PT Baramega Citra Mulia Persada, KUD Gajah Mada, dan PT Yiwan Mining.

5. Bisnis Lainnya

Selain anak usaha di atas, Jhonlin Group juga memiliki pabrik gula yang dioperasikan oleh PT Alam Gemilang. Pabrik yang berlokasi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara tersebut turut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2020 lalu.

Selain meresmikan pabrik gula, diketahui Presiden Joko Widodo juga pernah melakukan peresmian pabrik anak usaha Jhonlin Group lainnya. Adapun di tahun 2021, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya. Pabrik yang terletak di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan tersebut dibangun dengan investasi Rp2 triliun.

Nama Haji Isam memang ramai diperbincangkan publik lantaran kekayaan yang dimilikinya. Sehingga anaknya yang masih muda, Liana Saputri dan Jhony Saputra, juga kerap menjadi topik pembicaraan karena bisa jadi komisaris. Kedua anak Haji Isam itu juga terlibat dalam konglomerasi bisnis ayahnya. Kini, mereka dikenal sebagai bos sawit termuda dan tajir melintir di Indonesia.

Liana Saputri merupakan anak perempuan Haji Isam, diketahui masih berusia 24 tahun yang merupakan lulusan dari kampus luar negeri, yaitu Santa Monica College di Los Angeles, Amerika serikat pada tahun 2018 dan mengambil pendidikan Business Management dan Leadership. Liana merupakan pemegang saham utama perusahaan kelapa sawit, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN).

Sedangkan anak laki-lakinya, yaitu Jhony Saputra saat ini berusia 22 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir SMA di Al-Azhar Jakarta Pusat. Kini, Jhony menjabat sebagai komisaris utama di perusahaan ayahnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) sejak 2022.

Kekayaan mereka sangat fantastis, yakni mencapai Rp 4,35 triliun. Pabrik biodiesel milik mereka juga sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Liana dan Jhony menguasai perusahaan masing-masing dengan 50 persen saham.