Kabar duka menyelimuti dunia hukum dan bisnis Indonesia. Kartini Muljadi, sosok visioner pendiri Tempo Scan Group, berpulang pada Senin (20/10/2025) pukul 17.03 WIB di usia 95 tahun.

Kabar ini pertama kali diketahui publik melalui unggahan Instagram Shalvynne Chang, istri dari cucu Kartini, Richard Muljadi.

“Our beloved great-grandmother and mother. A loving presence at the heart of our big family, who departed peacefully in Jakarta. May her soul rest in eternal peace. Details regarding the memorial and services will be shared in due course,” tulis pengumuman tersebut.

Keluarga pun menyampaikan bahwa upacara penghormatan terakhir akan digelar secara tertutup, dihadiri keluarga serta kerabat dekat.

Dan, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (21/10/2025), berikut Olenka ulas profil dan kiprah almarhumah Kartini Muljadi selengkapnya.

Latar Belakang

Kartini lahir dengan nama Pauline Fanny Kho pada 17 Mei 1930 di Roma Karanganyar (kini Kebumen), Hindia Belanda. Ia merupakan anak dari Budi Tjahono yang berdarah Jawa-Tionghoa dan Marianne Han yang berdarah Belanda.

Saat Kartini berusia 2,5 tahun, ibunya meninggal dunia dan ia diasuh oleh ibu sambung keturunan Tionghoa. Dari keluarga inilah Kartini belajar nilai kemandirian, bisnis, dan pentingnya menabung.

Pasca-proklamasi 1945, keluarganya mengindonesiakan nama. Kho berubah menjadi Budi Tjahjono, dan Pauline menjadi Kartini.

Nama Muljadi disandangnya didapatkan setelah menikah dengan sang suami, Djojo Muljadi.

Kartini kecil bersekolah di sekolah Eropa, kesempatan langka bagi anak non-Belanda kala itu. Ia merasakan diskriminasi rasial di lingkungan sekolah, pengalaman yang justru menguatkan tekadnya menjadi hakim untuk memperjuangkan keadilan.

Ia pun lantas melanjutkan pendidikan hukum di Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada 1958, saat telah menjadi ibu dari dua anak. Kemudian ia melanjutkan studi Ilmu Kenotariatan di UI pada 1967.

Karier Awal

Setelah meraih gelar sarjana hukum, Kartini diangkat menjadi hakim di Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta. Ia dikenal tegas, profesional, dan bersih dari praktik korupsi, hal yang langka pada masa itu.

Namun pada 1973, ketika suaminya meninggal dunia, Kartini mengundurkan diri dari jabatan hakim. Pendapatan sebagai pegawai negeri tak cukup untuk membiayai keluarganya.

Ia kemudian beralih profesi menjadi notaris dan mengajar hukum acara perdata. Ketekunan dan integritasnya menjadikannya notaris papan atas Indonesia pada era 1970–1980-an.

Pada 1990, Kartini lantas mendirikan Kartini Muljadi & Rekan, sebuah firma hukum korporasi dan komersial. Firma ini berkembang menjadi salah satu yang paling disegani di Indonesia. Kartini sering disebut pionir perempuan dalam dunia hukum.

Perannya kian besar saat krisis finansial Asia 1997–1998. Ia menjadi penasihat hukum Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), membantu pemerintah merancang Master Settlement dan Master Refinancing Agreement, fondasi penyelamatan perbankan nasional. 

Kartini juga menjadi penasihat hukum bagi Bank Dunia dan ikut menyusun berbagai undang-undang penting, seperti Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Kepailitan.

Baca Juga: Kisah Kartini Muljadi Bangun Tempo Scan Group

Merintis dan Membesarkan Tempo Scan Group

Selain dunia hukum, Kartini juga sukses di bisnis. Ia mendirikan Tempo Scan Group, perusahaan farmasi dan konsumer yang menaungi merek-merek ternama seperti Bodrex, Marina, Hemaviton, My Baby, dan masih banyak lagi.

Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta Selatan ini juga menggandeng produk kosmetik internasional seperti Estee Lauder, Revlon, dan Jo Malone London.

Perusahaan ini berkembang menjadi raksasa industri farmasi Indonesia. Unit bisnis utamanya, Tempo Scan Pacific, melantai di bursa dengan kode emiten TSPC.

Dikutip dari CNBC Indonesia, menurut catatan per 30 September 2025, pengendali perusahaan adalah Handojo S. Muljadi, salah satu anak Kartini, melalui PT Bogamulia Nagadi yang menggenggam 90,06% saham.

Ketekunan Kartini dalam membangun Tempo Scan menjadikannya simbol ketangguhan dan inovasi bisnis nasional.

Dikutip dari Forbes, Kartini sempat menempati peringkat ke-50 dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun 2021, dengan kekayaan mencapai US$ 695 juta atau sekitar Rp 11,52 triliun.

Sosok Filantropis dan Penggerak Pendidikan

Di luar dunia usaha dan hukum, Kartini juga aktif di bidang sosial dan pendidikan. Ia mendirikan Yayasan Daya Bhakti Pendidikan Universitas Indonesia untuk membimbing calon-calon pemimpin bangsa.Kartini juga tercatat pernah menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (2004–2007).

Tak hanya itu, ia pun kerap memberikan beasiswa dan dukungan bagi perempuan muda yang ingin meniti karier di dunia hukum. Filosofinya sederhana namun kuat, yakni ‘Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan yang baik. Maka kita, manusia, harus melakukan hal-hal yang baik’.

Penghargaan

Dikutip dari Inilah, atas kiprahnya, Kartini menerima berbagai penghargaan nasional dan internasional, di antaranya Capital Market Life Time Achievement Award dari Presiden Megawati Soekarnoputri (2004), dan Her Times Women Empowerment Awards – Achievement Award (2018).

Penghargaan tersebut mencerminkan perannya sebagai penggerak hukum, bisnis, dan pemberdayaan perempuan Indonesia.

Selain menjadi pengusaha, Kartini Muljadi juga aktif menulis buku. Ia telah menghasilkan berbagai karya penting di Indonesia.

Adapun, karya tulis milik Kartini Muljadi meliputi Kebendaan Pada Umumnya (2003), Jual Beli (2003), Perikatan Pada Umumnya (2003), Hak-Hak Atas Tanah (2004), Kedudukan Berkuasa & Hak Milik dalam Sudut Pandang KUH Perdata (2004), Hak Tanggungan (2005), dan Batik Indonesia, Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi (2007).

Warisan dan Inspirasi

Kartini Muljadi meninggalkan empat anak, yaitu Sutjipto H. Muljadi, Dian M. Muljadi, Gunawan S. Muljadi, dan Handojo S. Muljadi, serta cucu dan cicit.

Namun, warisan terbesarnya bukan hanya kekayaan atau perusahaan, melainkan nilai-nilai integritas, ketekunan, dan keberanian.

Kepergiannya menandai akhir dari satu era, tetapi jejak langkah dan semangatnya akan terus hidup dan menginspirasi generasi penerus.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Tempo Scan Group, dari Maestro Hukum Kartini Muljadi