Tak bisa dipungkiri, saat ini internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang di seluruh dunia, tak terkecuali bagi anak-anak. Karenanya, seiring dengan meningkatnya peran teknologi dalam kehidupan anak-anak, maka saat ini dibutuhkan suatu keterampilan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi atau yang dikenal sebagai literasi digital.

Lalu, kapan literasi digital dapat dikenalkan kepada anak usia dini? Orang tua perlu cerdas dalam hal ini, jangan terlalu dini memberikan gawai kepada buah hatinya karena hal itu tentu saja tak baik untuk tumbuh kembang mereka.

Yang bisa para orang tua lakukan salah satunya adalah dengan mengenalkan teknologi digital ini melalui buku cerita anak. Hal ini jelas bisa membantu anak-anak beradaptasi dengan perubahan digital yang terjadi di sekitar mereka. Sehingga mereka bisa belajar menggunakan teknologi secara terkendali dan terarah, sambil tetap terhubung dengan pengalaman membaca.

Dan berikut Olenka ulas rekomendasi 5 buku cerita yang mengenalkan tentang penggunaan internet pada anak. Yuk, simak!

1. Terjebak di Dunia Maya

Buku karya Rita Nurlita Setia ini berisi tentang cerita menarik lewat keseharian yang sederhana. Buku ini mengajarkan anak untuk bersikap berani, mandiri, disiplin, dan kreatif harus dimiliki juga, saat bermain internet. Dan sebagai orang tua harus tetap mengawasi anak ketika sedang bermain internet, agar tidak terjebak di dunia maya.

Selain itu, buku cerita ini membuat pembaca penasaran dengan alur ceritanya disertai dengan ilustrasi yang menarik sehingga akan membuat anak lebih mudah menyerap informasi yang disampaikan, juga desain yang berwarna-warni yang menyenangkan membuat anak lebih terhibur dan tak membuat bosan ketika membaca. 

2. Yuk Keren Berinternet

Buku karya Dian Onasis ini merupakan solusi tepat untuk orang tua yang mau mengenalkan anak tentang seluk beluk internet. Di dalamnya terdapat 9 cerita pendek tentang sisi positif dan negatif dari internet.

Cerita dalam buku ini ditulis secara kekinian, namun tak menggurui. Isinya pun tentang beragam isu sosial yang sedang ngetren, salah satunya soal hoax atau cerita bohong. Lewat buku ini juga anak-anak diajak belajar tentang kesehatan mental, cyber bullying, dan terdapat tips berinternet sehat juga bagi anak dan orang tua.

3. Anak Hebat di Era Digital

Setelah merilis buku ‘Terjebak di Dunia Maya’, Rita Nurlita Setia pun kembali merilis bukutentang literasi digital anak berikutnya yang berjudul ‘Anak Hebat di Era Digital’. Buku ini dikemas dalam bentuk cerita komik yang menarik.

Lewat buku ini, Rita Nurlita Setia memaparkan jika internet tak selalu membawa pengaruh buruk untuk anak-anak, jika didampingi dan diarahkan dengan tepat, internet bisa memberikan banyak manfaat. Dengan internet juga, anak-anak bisa mendapatkan informasi dengan mudah, menciptakan inovasi dan aplikasi yang bermanfaat bagi banyak orang, bahkan banyak juga yang menghasilkan uang.

Buku ini cocok jadi panduan untuk orang tua dan guru dalam mendidik anak tentang bijak memanfaatkan teknologi dan membentuk karakter anak yang hebat di era digital.

4. HP Hadiah dari Nenek

Buku karya dr. Avie Andriyani ini menceritakan tentang kisah seorang anak bernama Faiz yang diberi hadiah handphone oleh neneknya. Sang nenek ingin sekali Faiz bisa memanfaatkan HP yang diberikannya dengan baik.

Buku ini akan memberikan contoh bagaimana manfaat sekaligus penggunaan handphone bagi anak-anak. Buku ini pun dilengkapi dengan panduan screen time, kiat aman berinternet, dan tips sehat menggunakan HP.

5. Ketika Lala Bermain Gadget

Buku karya Tria Ayu K ini mengajarkan keberanian anak lewat cerita sederhana yang biasa dialami anak-anak melalui pendekatan karakter tokoh Lala-Raka. Lewat buku ini, anak-anak bisa belajar kemandirian, keberanian, saling berbagi, dan semua character building penting lainnya bagi anak usia dini.

Gak cuma itu, buku ini pun menceritakan tentang tanggung jawab anak untuk mematuhi aturan yang berlaku, termasuk dalam hal penggunaan gadget. Buku ini juga diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) dan membangun interaksi antara orang tua dan anak

Semoga informasinya bermanfaat, ya!