Growthmates, kamu pasti sudah enggak asing lagi kan dengan brand UNIQLO? Yap, brand pakaian asal Jepang ini telah menjadi favorit banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan desain minimalis, berkualitas, dan harga terjangkau, UNIQLO berhasil menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan.

Namun, tahukah kamu sosok di balik kesuksesan UNIQLO? Rupanya, ada tangan dingin dari sosok visioner bernama Tadashi Yanai lho. Ia adalah pendiri sekaligus CEO dari Fast Retailing Co., perusahaan yang menaungi UNIQLO dan beberapa merek fashion lainnya. Dengan kepemimpinan dan inovasinya, Yanai berhasil membawa UNIQLO menjadi salah satu perusahaan ritel pakaian terbesar di dunia.

Nah, kira-kira seperti apa ya sosok Tadashi Yanai dan bagaimana perjalanan hidupnya? Bagaimana ia membangun kerajaan bisnisnya dari nol hingga menjadi orang terkaya di Jepang? Mari kita simak lebih dalam kisah inspiratif Tadashi Yanai, berikut ini:

Baca Juga: Ekspansi Berlanjut, UNIQLO Akan Hadirkan Empat Toko Baru di Indonesia Awal 2025

Awal Kehidupan dan Latar Belakang Pendidikan

Tadashi Yanai lahir pada 7 Februari 1949 di Prefektur Yamaguchi, Jepang. Ia merupakan anak dari seorang pebisnis yang memiliki toko pakaian kecil bernama Ogori Shoji. Meskipun berasal dari keluarga pedagang, Yanai awalnya tidak bercita-cita menjadi seorang pengusaha. Ia menempuh pendidikan di Universitas Waseda, Tokyo, dan lulus pada tahun 1971 dengan gelar di bidang ilmu politik dan ekonomi.

Namun, setelah lulus, Yanai tidak terjun ke dunia politik. Ia justru memilih untuk bekerja di sebuah supermarket bernama Jusco, di mana ia menjual pakaian pria dan peralatan dapur. Pengalaman ini memberinya wawasan tentang industri ritel. Namun, setelah setahun bekerja, ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan bergabung dengan bisnis keluarga, Ogori Shoji.

Awal Mula Perjalanan Bisnis

Bergabung dengan bisnis keluarga membuat Yanai semakin tertarik dengan industri pakaian. Pada tahun 1984, ia mengambil langkah besar dengan membuka sebuah toko pakaian kasual di Hiroshima, yang diberi nama "Unique Clothing Warehouse". Nama ini kemudian disingkat menjadi UNIQLO, yang kini telah menjadi merek global.

Strategi bisnis yang diterapkan Yanai berfokus pada penjualan pakaian berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Ia terinspirasi dari konsep bisnis ritel di Amerika Serikat, terutama dari merek, seperti The Gap. Model bisnis ini membawanya pada inovasi besar dalam industri pakaian Jepang.

Baca Juga: Kisah Sukses Brand UNIQLO, Fast Fashion Asal Jepang yang Berawal dari Salah Nama hingga Kini Mendunia

Kesuksesan UNIQLO dan Fast Retailing

Dalam kurun waktu sepuluh tahun, UNIQLO berkembang pesat. Pada tahun 1994, perusahaan ini melantai di bursa saham Jepang melalui IPO, memungkinkan ekspansi yang lebih luas. Keputusan ini terbukti tepat karena Uniqlo semakin dikenal di Jepang dan mulai berekspansi ke pasar internasional.

Puncak kejayaan UNIQLO dimulai pada tahun 1998, ketika mereka menjual sweter berbahan sintetis fleece seharga ¥1.900. Produk ini sukses besar dengan terjual lebih dari 2 juta helai. Pada tahun berikutnya, penjualan meningkat menjadi 8,5 juta helai, dan terus bertambah menjadi 26 juta helai dalam waktu singkat.

Saat ini, UNIQLO berada di bawah naungan Fast Retailing Co., sebuah perusahaan ritel multinasional yang juga membawahi beberapa merek lain seperti Theory, Helmut Lang, J Brand, dan GU. Fast Retailing kini menempati peringkat keempat sebagai perusahaan ritel pakaian terbesar di dunia.

Baca Juga: Kerja Jadi Lebih Modis dan Percaya Diri, Yuk Intip 5 Inspirasi Look ‘Ngantor’ dengan Koleksi Everyday Work Essential dari UNIQLO

Filosofi Bisnis

Tadashi Yanai sering menyatakan bahwa UNIQLO bukan sekadar perusahaan fashion, melainkan perusahaan teknologi. Pendekatan ini tercermin dalam strategi bisnis mereka, yang lebih berfokus pada inovasi dan efisiensi produksi daripada sekadar mengikuti tren mode. Misalnya, UNIQLO mengembangkan teknologi Heattech dan AIRism, yang memberikan kenyamanan bagi pemakainya di berbagai kondisi cuaca.

Yanai juga mengimplementasikan model bisnis "SPA" (Specialty Store Retailer of Private Label Apparel), di mana UNIQLO mengendalikan seluruh rantai pasokan, mulai dari produksi hingga distribusi. Dengan model ini, mereka dapat menekan biaya produksi dan menawarkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas.

Gaya Kepemimpinan dan Prinsip Hidup

Sebagai seorang pemimpin, Tadashi Yanai dikenal sebagai sosok yang inovatif dan inspiratif. Ia percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Dalam sebuah wawancara dengan Business of Fashion yang dikutip Olenka pada Jumat (07/02/2025), Yanai pernah mengatakan:

"Aku mungkin terlihat sebagai sosok yang sukses, namun aku juga telah membuat banyak kesalahan di masa lampau. Orang-orang menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang terlalu serius. Anda harus menjadi sosok yang positif dan percaya bahwa Anda akan menemukan kesuksesan di kemudian hari."

Pendekatan kepemimpinan Yanai yang penuh semangat dan optimisme telah membawa UNIQLO menjadi salah satu merek pakaian paling sukses di dunia.

Baca Juga: Inspirasi Gaya Modest Wear dengan Manset AIRism Sleeveless UNIQLO ala Influencer Hijab

Kekayaan dan Pengaruh Global

Dengan kesuksesan UNIQLO dan Fast Retailing, Tadashi Yanai menjadi orang terkaya di Jepang. Menurut Forbes, pada tahun 2024, kekayaan bersih Yanai diperkirakan mencapai lebih dari US$50,1 miliar (sekitar Rp797,89 triliun), menempatkannya di peringkat ke-30 orang terkaya di dunia.

Sebagai seorang pebisnis sukses, Yanai juga mendapatkan berbagai penghargaan, di antaranya:

  • Masuk dalam daftar 50 Orang Paling Berpengaruh versi Bloomberg Markets pada tahun 2012.
  • Diberikan penghargaan Retailer Internasional Terbaik oleh National Retail Federation pada tahun 2010.
  • Dinobatkan sebagai Presiden Perusahaan Terbaik oleh Institut Manajemen Sanno pada tahun 2009.

Kisah Tadashi Yanai adalah bukti nyata bahwa kerja keras, inovasi, dan keberanian mengambil risiko dapat membawa seseorang menuju kesuksesan luar biasa. Dari sebuah toko kecil di Hiroshima, ia berhasil membangun UNIQLO menjadi merek pakaian global dengan ribuan gerai di seluruh dunia.