Growthmates, pasti kamu sudah gak asing lagi dengan brand fast fashion asal Jepang, UNIQLO, kan? Brand ini telah sukses di kancah dunia dan mampu mendapatkan perhatian dari konsumen-konsumen kalangan anak muda atau Gen Z, khususnya yang menyukai pakaian simple dan juga casual.

Namun, tahukah kamu bahwa kesuksesan UNIQLO ini berawal dari kesalahan nama yang dilakukan karyawannya saat mendaftarkan nama brand? Begini kisahnya!

Sejarah Berdirinya UNIQLO

Pada Maret 1949, Hitoshi Yanai, ayah dari Direktur Utama Fast Retailing Tadashi Yanai, membuka toko pakaian pria Ogori Shoji di Kota Ube, Prefektur Yamaguchi.

Baca Juga: Halau 90% Sinar UV, UNIQLO UV Protection Bantu Menjaga Kulit dari Paparan Sinar Matahari Langsung, Bikin Aktivitas Lebih Nyaman!

Tadashi Yanai mengambil alih kepemimpinan perusahaan pada tahun 1984, dan membuka toko pertama UNIQLO yang waktu itu bernama toko pakaian kasual Unique Clothing Warehouse pada 2 Juni 1984 di Kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima.

Di tahun 1988, Unique Clothing Warehouse ini, rencananya akan didaftarkan sebagai nama brand resmi milik perusahaan Ogori Shoji di bawah kepemimpinan Tadashi Yanai.

Akan tetapi, nama Unique Clothing Warehouse dianggap terlalu panjang, oleh karena itu nama brand tersebut diubah menjadi Uni-Clo agar mudah disebutkan dan mudah diingat. Namun, saat akan didaftarkan, karyawan yang ditugaskan untuk mendaftarkan brand itu salah menuliskan nama yang seharusnya Uni-Clo menjadi Uni-Qlo.

Baca Juga: Hadirkan Instalasi Gaya London, Yuk Intip Koleksi UNIQLO: C Spring 2024

Tak disangka, berawal dari kesalahan nama yang didaftarkan, justru membawa keberuntungan. Pada tahun 1991, Tadashi Yanai memutuskan untuk mengganti nama toko bajunya menjadi UNIQLO beserta nama perusahaan Ogori Shoji yang diganti menjadi fast retailing, kemudian mendaftarkannya pada bursa saham pada tahun 1994.

Singkat cerita, perkembangan brand UNIQLO berhasil mencuri perhatian banyak orang. Terlebih saat mereka mengeluarkan produk sweater berbahan sintetis fleece, diobral dengan harga 1900 yen dan laku terjual sampai 2 juta helai. Larisnya produk berbahan fleece itu, akhirnya terus berlanjut sampai ke tahun berikutnya.

Langkah pertama ekspansi ke luar Jepang dilakukan dengan membuka kantor UNIQLO di Shanghai pada April 1999. Toko pertama di luar Jepang adalah toko UNIQLO London yang dibuka pada September 2001 di London, Britania Raya. Sedangkan toko pertama UNIQLO di Tiongkok dibuka pada September 2002 di Shanghai.

Melihat kesuksesan UNIQLO di Jepang, brand tersebut mulai masuk ke pasar negara lainnya, termasuk Indonesia. Penasaran seperti apa perjalanan UNIQLO di Tanah Air? Klik halaman berikutnya ya!