Gaya Kepemimpinan Grace Tahir

Menjadi penerus bisnis keluarga dipandang Grace Tahir sebagai satu tantangan tersendiri. Grace mengaku, mempunyai ayah seperti Dato Tahir di satu sisi intimidating, tetapi di sisi lain inspirational. 

Ketika baru bergabung dalam perusahaan sang Ayah, Grace mengaku memang banyak orang meragukan kemampuannya. Tetapi, ia belajar rendah hati, banyak bertanya kepada kolega, dan mendengarkan pendapat dari karyawan lainnya. 

Menjadi seorang pemimpin bagi Grace harus mengutamakan integritas. Sebagai seorang perempuan pemimpin, Grace selalu membuka mata dan telinga terhadap masukan-masukan dari karyawan juga rekan kerjanya. Ia mengatakan, dengan cara ini, seorang pemimpin dapat melihat berbagai sudut pandang yang mungkin belum terpikirkan

Soal work life balance, Grace pun punya pandangannya sendiri. Menurutnya, balance itu relatif dan menantang bagi wanita. Ia tidak mau ada business meeting di malam hari atau weekend, karena kegiatan keluarga dan agama. Konsekuensinya, ia kelewatan ikut acara-acara kerja yang mungkin bisa menguntungkan. Begitu pula ketika ia ada di kantor, ada banyak kegiatan anak-anaknya di sekolah yang harus ia lewatkan.

“Itu semua adalah opportunity cost. Jadi, tidak ada satu formula yang bisa menjadi solusi bagi tiap wanita,” ujar Grace. dikutip dari femina.

Baca Juga: Pesan Bijak Dato Sri Tahir: Bekerjalah Berdasarkan Tanggung Jawab, Bukan Hobi

Parenting ala Grace Tahir

Meski sibuk dengan pekerjaan, Grace tak pernah melupakan perannya sebagai seorang Ibu di rumah. Ia mengatakan, mendidik tiga anak perempuan ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. 

Grace berpandangan, saat ini Indonesia masih mengadopsi kehidupan patriarki, sehingga membuat ia tergerak agar anak-anaknya berjuang dalam berbisnis. Ia pun selalu menitipkan pesan khusus agar tiga buah hatinya bisa sukses di tengah budaya ini.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Grace Tahir (@gtahirs)

Grace juga menanamkan pemahaman tentang berkarier bagi wanita pada ketiga anaknya. Ia ingin tiga putrinya bisa terus berkarya meski kelak sudah menikah. Grace selalu mengajarkan mereka untuk bersikap mandiri. 

Ia mengatakan bahwa ketiga putrinya harus bisa bekerja untuk diri sendiri juga untuk keluarganya. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa mereka harus memilih pekerjaan yang dapat membuat mereka bahagia.

Meski mendidik anak di tengah budaya patriarki menjadi tantangan tersendiri untuk Grace, tapi dia tak ingin menyerah untuk menanamkan pesan positif ini pada ketiga anak perempuannya.

Sosok Low Profile

Meski dibesarkan di keluarga tajir melintir, Grace Tahir selalu dididik untuk tak punya hasrat untuk beli barang mewah. Tak pelak, atas sikap sederhananya itu, ia mengaku kerap menerima komentar soal penampilannya. 

Pada satu kesempatan, kata Grace, pernah ada orang berkomentar tentang merek jam yang ia kenakan. Merek jam tersebut dianggap tak selaras dibandingkan dengan kekayaan Grace. Namun, Grace mengaku memang nyaman dengan barang-barang tersebut. Kendati begitu, tak dipungkiri bahwa ia juga memiliki barang-barang mahal pemberian orang.

Menjadi anak konglomerat juga tidak membuat Grace Tahir tinggi hati. Bahkan, ia enggan juga menolak disebut sebagai crazy rich. Julukan tersebut biasanya disematkan untuk orang-orang yang memiliki harta kekayaan fantastis.

Namun, menurut Grace, identitas sebagai orang kaya tidak perlu dipamerkan dan dihebohkan. Ia justru tak ingin mendapat pengakuan dari orang hanya karena dipandang sebagai orang kaya. Ia pun menilai julukan tersebut tidak tepat untuk dirinya.

“Saya agak kurang suka (dipanggil crazy rich), karena saya enggak 'crazy'. Saya mengatakan kalau diri saya itu adalah seseorang yang diberkati," tuturnya.

Grace mengaku, sedari kecil ia selalu mendapatkan pola asuh yang baik dari orang tuanya. Tahir dan istrinya mendidik Grace dan saudara-saudaranya yang lain untuk selalu bersikap rendah hati. Menurut pengakuan Grace, sang ayah, Dato Sri Tahir, selalu mengajarkan pelajaran hidup. Sedangkan ibunda, Rosy Riady, memegang peranan penting dari segi rohani.

Beberapa waktu lalu, aksi Grace pun sempat viral lantaran menirukan gaya Crazy Rich Medan, Indra Kenz, yang saat itu terlibat kasus investasi bodong. Video yang dibuat Grace Tahir itu berhasil mencuri perhatian. Banyak netizen mulai mengungkit sosok Grace Tahir yang dibilang 'real crazy rich'.

Baca Juga: Filosofis Kehidupan Dato Sri Tahir, Orang Terkaya di Indonesia: Hidup Seperti Kontainer