Siapa yang tak mengenal Grace Tahir? Salah satu putri Dato Sri Tahir yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha Tionghoa-Indonesia dan menjabat Direktur Mayapada Hospital itu juga memiliki karya berupa buku-buku yang digemari pembaca.
Grace sukses berkarier sebagai penulis dan dikenal dengan karyanya yang mengangkat tema kehidupan sosial, psikologis, dan perkembangan diri. Dalam buku-bukunya, ia menulis tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga menggambarkan pandangan yang dapat memotivasi pembaca untuk menghadapi berbagai tantangan hidup.
Dengan tulisan yang ringan dan bacaan yang dapat dirasakan masuk ke dalam petualangan seru tiap karyanya, Grace mengajarkan bahwa kebijakan dalam hidup sering kali datang dari hal-hal kecil pada keseharian kita, yang bahkan terbiasa kita abaikan.
Berikut ini Olenka rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (21/11/2024), 3 buku yang ditulis oleh Grace Tahir:
Dunia Gagap Greta
Salah satu bukunya yang terkenal adalah Dunia Gagap Greta, yang mengisahkan tentang perjuangan seorang remaja dengan gangguan bicara atau gagap. Dalam karyanya, Grace menceritakan tentang Greta yang selalu merasa cemas dan takut berbicara di depan umum karena dia tidak bisa berbicara dengan lancar, yaitu gagap. Karena kekurangannya itulah dia sering pindah sekolah dan sering diejek teman-temannya.
Dalam dunia yang penuh dengan ekspektasi dan tekanan, Greta berjuang untuk menemukan suara dan tempatnya, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sosialnya. Pada cerita ini, Grace menghadirkan Olivia dalam kisah perjalanan hidup Greta. Kehidupan Greta kembali berwarna dengan kedatangan Olivia yang mau menemani dirinya dan menjadi sahabatnya.
Baca Juga: Karya Sang Penulis Muda, Ini Daftar Lengkap Buku Karangan Christopher Paolini
Dalam Dunia Gagap Greta, Grace mampu menghadirkan perasaan haru dan bangga secara tidak langsung pada dilema dan perjuangan batin Greta. Dunia Gagap Greta tidak hanya tentang perjuangan Greta dengan kondisi gagapnya, tetapi juga tentang pentingnya menerima diri dan menemukan keberanian untuk menjadi diri sendiri, meskipun dunia sering kali menilai kita berdasarkan standar yang sempit. Buku ini mengajarkan pembaca untuk tidak membiarkan kekurangan atau hambatan fisik menghalangi kita untuk berkembang dan meraih kebahagiaan.
100 Things I Wish I Knew Earlier
Pada buku 100 Things I Wish I Knew Earlier ini, Grace banyak membahas pentingnya keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu untuk diri sendiri. Ia mengingatkan pembaca untuk tidak terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa untuk merawat diri dan orang-orang terdekat.
Baca Juga: Daftar Buku Terbaik Karya Gabriel García Márquez, Penting untuk Dibaca!
Pelajaran hidup di buku ini divisualisasikan melalui origami. Hidup adalah jalinan pengalaman yang rumit, seperti origami, ketika selembar kertas sederhana berubah menjadi kreasi yang menakjubkan melalui lipatan-lipatan yang cermat. Buku ini berfungsi sebagai panduan untuk menavigasi kompleksitas kehidupan, dengan menarik persamaan antara tantangan yang kita hadapi dan proses origami yang rumit.
Sama seperti selembar kertas yang menahan rasa sakit karena dibentuk, kehidupan kita juga dibentuk oleh pengalaman yang mungkin menyakitkan, tapi sekaligus indah. Buku ini mengajarkan kesan penting dan sebagai pengingat bahwa meskipun proses menjalani rintangan dalam hidup mungkin menyakitkan, namun hasil akhir hidup kita pasti berakhir sangat indah.
Buku ini menekankan bahwa hidup tidak harus sempurna, dan kita tidak perlu merasa tertekan untuk mencapai standar yang tidak realistis. Salah satu pelajaran penting adalah pentingnya menerima diri sendiri dengan segala kekurangan.
Baca Juga: Daftar Buku Karya Robin Sharma: Kumpulan Tulisan Inspiratif tentang Peningkatan Kualitas Hidup
This Is Not A Cook Book
This is Not a Cook Book adalah sebuah buku yang ditulis oleh para perempuan hebat yang berisi 'resep-resep' kehidupan. Buku ini dirilis pada 12 Desember, 2023 dan ditulis oleh Grace Tahir, Fen, Jacqueline Karina, Andien, Greysia Polii, Raline Shah, sampai Merry Riana. Di dalamnya berisi pengalaman para penulis tentang perjalanan kehidupan mereka, mulai dari menghadapi masalah, menemukan jati diri, sampai menjelajahi kompleksitas hubungan.
Dengan gaya penulisan yang santai namun penuh makna, buku ini mengajak pembaca untuk merenung tentang banyak hal dalam hidup, mulai dari menjalani karier, mengelola hubungan pribadi, hingga bagaimana menghadapi tantangan-tantangan hidup dengan cara yang lebih positif dan produktif. Setiap bab dalam buku ini seperti sebuah "resep" untuk menghadapi aspek-aspek tertentu dari kehidupan, baik dalam konteks pribadi, sosial, maupun profesional.
Dari buku ini, para penulis juga mendapat berbagai pelajaran menarik dari kisah-kisah satu sama lain. Seperti desainer, Fen Felicia Santosa atau Fen, yang belajar dari Grace Tahir bagaimana berkomunikasi yang baik. Greysia Polii yang biasanya memegang raket pun jadi membuka keterampilan barunya dalam menulis dan mengenali dirinya lagi.
Walau berisi cerita pengalaman, buku ini ditulis dengan bahasa yang indah, mudah dimengerti, dan menarik. Banyak kutipan dan kata-kata mutiara dari para penulis yang bisa dijadikan motivasi untuk lebih baik lagi.
Melalui perjalanan hidup tentu akan mengajarkan kita banyak hal untuk bersyukur. Setiap perjalanan hidup, baik yang indah maupun yang penuh cobaan, memberikan pelajaran yang berharga. Kita tidak bisa memilih setiap peristiwa yang datang, tetapi kita bisa memilih bagaimana meresponsnya. Dengan perspektif yang tepat, kita dapat melihat setiap pengalaman sebagai peluang untuk tumbuh dan memperkaya kehidupan kita.
Melalui karya Grace Tahir ini mampu membuat kita terbuka akan pentingnya meneruskan perjalanan hidup yang terkadang tidak sesuai realita kehidupan. Dengan demikian, pengalaman hidup bukan hanya sekadar rangkaian peristiwa. Ia adalah proses yang terus berlanjut, yang memberi kita kesempatan untuk terus belajar, berkembang, dan menjadi lebih baik setiap harinya.