Kiprah Sudhamek

Mengutip laman Garuda Food, sebelum membesarkan Garuda Food, Sudhamek pernah menduduki sejumlah jabatan penting di berbagai perusahaan, antara lain Direktur Utama PT Trias Sentosa Tbk (1990-1991), Direktur Eksekutif Djuhar Group (1991-1994), dan Vice President PT Posnesia Stainless Steel Industry, sebuah perusahaan joint venture dengan Posco, Korea Selatan (1994-1997).

Setelah itu, ia pun menjadi Direktur Utama Garuda Food dan Presiden Direktur PT Tudung Putra Putri Jaya (TPPJ) hingga 2012. Selain itu, Sudhamek juga mendirikan PT Bina Niaga Multiusaha Steel pada 1997, produsen baja dengan spesifikasi khusus dan PT Dharma Agung Wijaya pada 2005, yang merupakan induk perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit dan renewable energy. 

Saat ini, Sudhamek menjabat sebagai Komisaris Utama Garuda Food, Presiden Komisaris TPPJ, Komisaris Utama SNS, Komisaris Utama SGB, dan Presiden Komisaris BMT.

Selain sukses dikenal sebagai pengusaha, Sudhamek juga pernah berkarier di pemerintahan. Ia pernah menjadi anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) periode 2014-2019 dan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk periode 2017-2022. Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi pun dia diangkat sebagai Sekretaris Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Kunci Sukses Sudhamek

Sudhamek mengatakan bahwa setiap industri itu pasti ada kunci sukses masing-masing. Untuk industri makanan dan minuman (mamin) sendiri, kata dia, ada empat faktor penting yang harus dijalankan.

Pertama, kata Sudhamek, adalah inovasi yang berkelanjutan dan penguasaan teknologi. Menurut dia, penguasaan teknologi juga tentunya berlaku untuk industri yang lainnya.

“Teknologi utamanya kepada quality dan productivity. Innovation pada dasarnya untuk membangun sebuah keunggulan ada unique value differentiation-nya. Itu pertama,” tuturnya, sebagaimana dikutip dari Detik Finance.

Lalu, kedua adalah penguasaan terhadap jaringan distribusi. Ketiga, lanjut dia, yang penting juga dilakukan adalah bagaimana membangun brand atau merek dengan efektif.

"Dan keempat adalah bagaimana kita harus tetap memperbaharui bisnis model kita," ucapnya.

Sudhamek juga berpesan bagi siapapun yang terjun ke dalam dunia usaha harus disadari bahwa bisnis itu esensinya soal kesempatan dan kesiapan.

“Kesempatan bisa datang sendiri atau ada peluang atau bahkan diciptakan oleh sendiri. Sementara kesiapan adalah kompetensi,” bebernya.

Sudhamek juga memberikan 4 prinsip kesiapan, yaitu pertama mengetahui kompetensi apa yang harus kita kuasai. Kedua, adalah network atau hubungan relasi. Menurutnya, jika tidak memiliki network tidak akan berhasil.

“Lalu yang ketiga adalah modal. Modal bisa didapatkan dengan banyak cara, seperti mencari partner. Dan, terakhir adalah manajemen,” tukasnya.

Ke depan, Sudhamek pun mengaku akan tetap mendorong Garudafood agar terus berkembang di bisnis pangan.

“Bisnis pangan ini habitat saya, passion saya memang di bisnis pangan,” tandasnya.

Baca Juga: Mengenal Tomy Winata, Sosok Pendiri Artha Graha yang Ikut dalam Lawatan Presiden Prabowo ke Luar Negeri