Sosok konglomerat Tomy Winata saat ini menjadi sorotan seiring dengan beredarnya foto dari postingan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Arsjad Rasjid, yang memperlihatkan sejumlah konglomerat negeri yang ikut dalam lawatan kerja Presiden RI, Prabowo Subianto, ke luar negeri.
Tak cuma dengan Tomy Winata, dalam momen itu, Arsjad juga berfoto bersama pengusaha konglomerat lainnya seperti Prajogo Pangestu, Franky Oesman Widjaja, Garibaldi 'Boy' Thohir, Anindya Bakrie hingga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Berbicara tentang Tomy Winata sendiri, sosoknya memang tak asing di telinga masyarakat Indonesia, terutama di dunia bisnis.
TW, panggilan akrabnya, merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network, salah satu konglomerasi atau kelompok bisnis di Indonesia.
Disamping usaha bidang komersial, Tomy Winata juga dikenal sebagai pendiri Artha Graha Peduli, sebuah yayasan sosial, kemanusiaan dan lingkungan.
Di balik kesuksesannya itu, ternyata banyak kisah sedih yang dialami Tomy Winata. Terutama ketika dirinya masih kecil hingga berusia remaja. Sejak kecil, Tomy Winata adalah seorang anak yatim piatu.
Dalam mencapai kesuksesannya, Tomy Winata mengalami banyak rintangan dan cobaan hingga akhirnya ia bisa masuk ke jajaran nama besar pebisnis Indonesia yakni 9 Naga.
Istilah 9 Naga Indonesia sering digunakan untuk merujuk pada sekelompok pengusaha Indonesia kelas kakap yang memiliki pengaruh pada perekonomian dan politik di Indonesia pada masa Orde Baru.
Pada 2016 nama TW itu sempat tercatat dalam daftar 40 orang terkaya RI, dimana saat itu kekayaan yang dimilikinya sekitar USD110 juta atau Rp1,6 triliun. Dan saat ini, Tomy disinyalir memiliki kekayaan sekitar USD2,4 miliar atau sekitar Rp37 triliun.
Lantas, seperti apa sosok Tomy Winata ini? Dan, bagaimana perjalanan kariernya? Redaksi Olenka telah merangkumnya untuk Anda, simak kisahnya berikut ini.
Latar Belakang
Tomy Winata adalah pria keturunan Tionghoa yang lahir di Jakarta, pada 23 Juli 1958.Nama Tionghoa-nya sendiri adalah Oe Suat Hong. Saat ini, diketahui ia memiliki lima orang anak, dua diantaranya adalah Panji Winata dan Andi Winata.
Sejumlah sumber menyebut, Tomy Winata berasal dari keluarga yang kurang mampu, bahkan ia merupakan anak yatim piatu. Dia juga tak melanjutkan pendidikannya dan hanya seorang lulusan SMP.
Meski hidup dalam keterbatasan, Tomy berhasil membangun kesuksesannya dari nol. Ia pun tak gentar berjuang keluar dari roda kemiskinan dan memutuskan untuk pergi merantau.
Dalam sebuah wawancara bersama Karni Ilyas dalam Youtube/Karni Ilyas Club, Tomy mengatakan bahwa kala itu dirinya nekat merantau dari Jakarta ke Kalimantan. Sejak remaja sudah menetap di Kalimantan membuat banyak yang mengira sosoknya lahir di sana.
"Dari Jakarta ke Kalimantan Pak, terbalik Pak. Enggak pak, saya lahir di Jakarta di Kemayoran pak, gang Mangga," ungkap Tomy.
Tomy bilang jika dirinya dulu memulai perjuangan ke Kalimantan dengan modal 3 pasang baju. Selain itu, ia mengaku juga bermodalkan uang senilai Rp30 ribu yang kala itu sudah sangat cukup untuk digunakan merantau.
Di Kalimantan, ia pun akhirnya memulai pekerjaan sebagai sebagai kuli bangunan. Profesi tersebut ia jalani selama beberapa tahun untuk mendapatkan sesuap nasi untuk dirinya sendiri.
Dalam sebuah wawancara dengan Detik Finance, Tomy pun mengaku dirinya menjadi mandor pada proyek pembangunan barak militer. Dia mengaku sempat 5 kali mengalami kebangkrutan sebelum akhirnya membesarkan Grup Artha Graha, belakangan dia lebih suka menyebutnya Artha Graha Network yang menaungi ratusan anak dan cucu perusahaan.
“Saya pernah jadi kuli, tukang, kerja habisin proyek di Kalimantan barat, saya itu kerja awali proyek di Irian (Papua), saya kerja jadi pemegang saham, habis itu bangkrut, bikin lagi, bangkrut lagi, bangun bangkrut lagi, pulang ke Jakarta, kerja dikontrak lagi, bangkrut lagi, maju lagi, setelah itu saya jadi staf pernah, dan kemudian saya jadi mandiri,” ungkap Tomy Winata.
Baca Juga: Momen Jusuf Hamka Kala Tomy Winata Ikut Sumbang Pembangunan Masjid