Dari Pengusaha ke Menteri

Selepas kuliah, Bahlil sempat bekerja di BUMN Sucofindo. Namun, ia memutuskan keluar dan merintis usaha sendiri bersama rekan-rekannya.

Dikutip dari Inilah.com, Bahlil diketahui mendirikan tiga perusahaan utama, yakni PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses.

Dari sana, lahirlah berbagai anak usaha hingga 10 perusahaan di berbagai sektor, mulai dari konstruksi, transportasi, pertambangan, properti, hingga telekomunikasi. Kesuksesan ini pun akhirnya membuatnya dipercaya memimpin Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015–2019.

Seiring waktu, karier politik Bahlil pun kian menanjak ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya sebagai Kepala BKPM (2019–2024), lalu Menteri Investasi (2021).

Dan, usai Pilpres 2024, Bahlil dilantik menjadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif (19 Agustus 2024). Dua hari kemudian, ia resmi menjadi Ketua Umum Partai Golkar melalui Rapimnas XXI.

Kontroversi dan Polemik

Sepanjang kariernya, Bahlil juga tak luput dari sorotan publik. Adapun, beberapa kontroversi Bahlil diantaranya:

  • Kebijakan Investasi: Tempo menyoroti dugaan tebang pilih pencabutan izin usaha pertambangan, terutama terkait PT Meta Mineral Pradana yang masih beroperasi meski lama vakum.
  • Gas Elpiji 3 Kg: Sebagai Menteri ESDM, kebijakannya melarang pengecer menjual LPG bersubsidi sempat menimbulkan antrean panjang dan protes publik. Kebijakan itu kemudian direvisi.
  • Tambang Raja Ampat: Pada 2025, Greenpeace memprotes izin tambang PT Gag Nikel di Pulau Gag. Meski pulau tergolong kecil, izin tetap diberikan dengan alasan tidak melanggar AMDAL.
  • Pernyataan kontroversial: Bahlil pernah dikritik karena menyinggung kualitas tenaga kerja Indonesia dalam RDP di DPR (2023).
  • Polemik Akademik: Gelar doktoralnya di Universitas Indonesia sempat ditunda karena tuduhan plagiarisme dan publikasi jurnal di penerbit yang dianggap predator. 

Kekayaan Fantastis

Dikutip dari Inilah.com, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK tahun 2023 mencatat total kekayaan Bahlil mencapai Rp310,42 miliar.

Sebagian besar berasal dari kepemilikan tanah dan bangunan senilai Rp291,6 miliar, tersebar di Jayapura, Jakarta Selatan, hingga Bali. Ia juga melaporkan surat berharga Rp1,6 miliar, kas Rp17 miliar, serta dua kendaraan pribadi.

Penganugerahan Bintang Mahaputera

Puncak pengakuan negara pada Bahlil pun datang pada 25 Agustus 2025 kemarin. Di Istana Negara, Presiden RI, Prabowo Subianto, menganugerahkan Bintang Mahaputera Adipurna kepada Bahlil Lahadalia, tanda kehormatan tertinggi untuk jasa luar biasa menjaga keutuhan dan kejayaan NKRI

“Beliau berjasa luar biasa dalam bidang energi dan investasi melalui kebijakan hilirisasi mineral, penguatan investasi strategis, serta pengembangan energi baru terbarukan,”tutur pembawa acara penganugerahan di Istana, sebagaimana diberitakan Kompas.

Baca Juga: Bahlil: Jangan Sampai Kita Menjadi Negara Kutukan Sumber Daya Alam