Gregory Hendra Lembong menjadi salah satu kandidat kuat Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA). Sekarang ini, pria kelahiran 23 Januari 1972 itu menjabat Wakil Presiden Direktur BCA.
Di dunia perbankan, nama Hendra sudah teramat besar, ia kadung dikenal sebagai bankir andal yang sudah kenyang dengan asam garam.
Jebolan Teknik Kimia University of Washington, Amerika Serikat itu meniti karier di dunia perbankan sejak 1994 dengan bergabung ke Citibank. Di bank swasta asal Amerika Serikat itu, Hendra duduk di posisi management trainee dan menorehkan sejumlah prestasi gemilang yang kemudian melejitkan karirnya dalam waktu yang lumayan singkat.
Baca Juga: Menanamkan Mindset Melayani Sejak Dini Ala Presiden Direktur BCA
Atas segala pencapaiannya, pada 1998 ia didapuk menjadi Manajer Produk Regional Citibank Asia Pasifik yang berkantor di Singapura.
Perlu diketahui, Hendra memang memulai pendidikannya di jurusan Teknik Kimia, namun pada jenjang berikutnya ia mengambil jurusan yang sesuai dengan pekerjaan yang ia geluti. Ia diketahui menempuh pendidikan S2 di Stanford University jurusan Master of Science in Engineering Economy Systems.
Terlepas dari latar belakang perjalana pendidikannya, karier Hendra di Citibank terus menanjak naik, pada tahun 2001 ia kembali didapuk menjadi Regional Head of Channel/Trade Finance and SME Citibank kawasan Asia Pasifik yang berlokasi di Hong Kong.
Enam tahun duduk di posisi itu Hendra kembali diganjar jabatan baru atas segala prestasi dan gebrakan yang ia buat. Ia kemudian diangkat menjadi Aliansi EMEA - Cash Management Citibank, berkantor pusat di London, Inggris. Di posisi ini, ia bertanggung jawab atas operasional dan strategi perusahaan di pasar Eropa, Timur Tengah, hingga Afrika.
Di tengah sederet prestasi gemilang itu, Hendra justru membuat keputusan mengejutkan. Pada Juli 2009 ia memilih hengkang dari Citibank setelah `15 tahun berkiprah di sana
Hendra kemudian kembali memulai kariernya di J.P Morgan regional Asia Pasifik yang berkantor di Singapura. Di sana, ia menjabat sebagai Managing Director dari tahun 2010 hingga 2013.
Disini Hendra hanya berkiprah selama tiga tahun, ia kemudian bergabung dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk pada Agustus 2013.
Hendra bergabung dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Di CIMB Niaga, ia menjabat berbagai posisi. Di sini Hendra diberi sejumlah jabatan mentereng yang menduduki berbagai posisi penting ia diketahui sempat menduduki posisi Chief of Transaction Banking, CEO of Transaction Banking CIMB Group Malaysia, Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia. Chief Transformation Officer PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Kenyang dengan pengalaman CIMB, Hendra kemudian memutuskan pindah ke BCA dengan posisi direktur yang bertanggung jawab atas Strategic Information Technology dan Enterprise Security.
Ia pun terlibat aktif untuk memantau perkembangan PT Central Capital Ventura, entitas anak BCA yang bergerak di bidang modal ventura, serta PT Bank Digital BCA.
Memasuki tahun 2022, Hendra dipercaya untuk menjabat posisi Wakil Presiden Direktur BCA yang bertanggung jawab terhadap Group Strategic Information Technology serta Group Operation Strategy and Development.
Selain itu, Hendra sebagai Wakil Presiden Direktur BCA juga bertugas menjalankan supervisi umum atas Direktur Keuangan & Perencanaan Perusahaan, serta Direktur Transaksi Perbankan.
Pada tahun 2025 ini, Hendra Lembong dicalonkan untuk menjabat sebagai Presiden Direktur BCA, menggantikan Jahja Setiaatmadja yang hendak dijadikan sebagai Presiden Komisaris BCA.
Baca Juga: Pesan Tegas Prabowo Jelang Retret Kepala Daerah: yang Ragu Boleh Mundur
Pengusulan posisi tersebut akan dilaksanakan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Tahunan pada 12 Maret 2025.
Sederet Prestasi di BCA
Hendra sendiri menorehkan segudang prestasi di BCA. Salah satu yang paling diingat adalah ketika dirinya berhasil membawa PT Bank Central Asia mencatatkan laba bersih senilai Rp24,2 triliun pada semester I tahun 2023.
Angka tersebut naik sebesar 34 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year atau yoy).
Tak hanya itu, Hendra Lembong juga memainkan peran penting dalam mendorong inisiatif keberlanjutan BCA selaku perusahaan dan menjalankan program tanggung jawab sosial korporat (CSR) secara maksimal.
Karena hal inilah, ia dikenal atas komitmennya untuk mendorong inovasi serta efisiensi operasional bank swasta terbesar di Indonesia tersebut.