Menurutnya ada dua penyebab fraud di sebuah perusahaan, yakni sistem pengendalian internal yang lemah serta top manajemen yang gagal menjadi role model sosok yang memiliki integritas. 

“Balik lagi dari atasannya tidak menunjukkan sesuatu yang penting terhadap awareness terkait dengan fraud tadi. Jadi mungkin dia akan melihat bosnya sendiri juga doing the same thing gitu. Bosnya sendiri juga menyarankan hal-hal yang berbau seperti fraud dan sebagainya, lebih consider under table dan sebagainya daripada negosiasi, daripada komunikasi yang baik,” ujarnya. 

“Jadi tidak hanya cuma dari sisi contoh ton of the topnya dari atasannya sendiri, lalu juga ada yang kedua mungkin dari sisi internal kontrolnya memang weak gitu. Kenapa bisa terjadi banyak fraud, terutama misalnya kalau di tempat saya sebelumnya itu di bagian pengadaan barang jasa itu banyak sekali, karena tidak ada yang melihatin,” tambahnya memungkasi.