Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia

Mengutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, minat baca masyarakat Indonesia sempat sangat memprihatinkan, hanya 0,001%, menurut data UNESCO. Itu artinya, dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 di antaranya yang rajin membaca dan memiliki minat baca.

Pada riset World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016, Indonesia juga dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61).

Namun tampaknya, tingkat minat membaca masyarakat Tanah Air meningkat seiring berjalannya waktu. Seperti dikutip dari laman Databoks Katadata, secara nasional, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia secara umum pada 2023 sebesar 66,67 atau masuk kategori sedang. Angka tersebut naik 2,77 poin dibanding 2022 yang sebesar 63,9.

Meski mulai adanya peningkatan, angka ini tampaknya harus lebih ditingkatkan lagi demi membangu negeri dengan kualitas generasi yang mumpuni.

Lantas, sebenarnya apa sih faktor yang menyebabkan minat membaca, khususnya masyarakat Indonesia, itu rendah? Mengutip dari berbagai sumber, ini beberapa di antaranya:

1. Faktor Lingkungan

Faktor pertama yang dapat memengaruhi minat membaca rendah adalah lingkungan sekitar, baik lingkungan keluarga maupun pergaulan di masyarakat.

Budaya membaca di dalam keluarga yang sudah diterapkan sejak dini, mampu menjadikan budaya tersebut tertanam dalam diri dan terbawa hingga usia senja nanti. Kebiasaan membaca yang diterapkan orang tua kepada anak-anaknya, turut mendorong buah hati mereka memiliki minat membaca yang tinggi.

Pun sebaliknya, anak yang tidak diperkenalkan dengan kegiatan membaca sejak dini akan tumbuh dengan minat baca yang rendah. Apalagi jika ditambah dengan lingkungan pergaulan yang juga tidak mendukung. Sudah pasti, mereka akan memilih untuk kongkow sambil bersenda gurau, ketimbang kumpul untuk membangun kebiasaan membaca bersama-sama.

2. Penggunaan Gadget

Tak dipungkiri, banyak orang kini yang sudah teralihkan perhatiannya terhadap gadget. Bahkan, anak-anak di bawah umur pun kini sudah mulai mengenal dan menggunakan gadget. 

Perilaku manusia dari balita sampai orang dewasa, kini tidak bisa terlepas dari gadget. Contoh sederhananya, anak-anak saat hendak makan harus diputar tayangan kartun kesukaannya lewat gadget. Hal sama pun turut dilakukan oleh orang dewasa.

Gadget di zaman saat ini memang multifungsi, karena bukan hanya bisa digunakan untuk mengirim pesan atau telepon, tetapi juga bisa digunakan untuk menonton video atau televisi dan masih banyak lagi. 

Sebenarnya, gadget juga bisa digunakan untuk mendorong minat baca seorang individu, jika dimanfaatkan dengan baik. Sebab, melalui gadget kita juga dapat mengakses bacaan seperti e-book, yang lebih simple untuk dibaca tanpa harus membawa buku fisik.

Baca Juga: Menelusuri Sejarah Gerakan Literasi di Tanah Air, Seperti Apa?