Risiko kedua yang harus diketahui masyarakat sebelum berinvestasi emas adalah kolateralisasi harga. Memang harga emas cenderung naik setiap saat, namun itu tidak menjadi jaminan bahwa harganya tidak akan turun. Harga emas secara global sebetulnya sangat fluktuatif, dia bisa berubah tergantung kondisi dan keadaan tertentu.
“Harga emas dipengaruhi banyak faktor global termasuk ketegangan geopolitik ya dan kebijakan moneter itu juga mendapatkan perhatian. Dan tentu saja tidak selalu stabil ya walaupun katanya itu save heaven tapi bisa turun,” tegasnya.
Risiko terakhir adalah soal ongkos penyimpanan, masyarakat yang berinvestasi emas mustahil menyimpan barang tersebut di rumahnya karena resikonya terlalu besar, misalnya pencurian dan lain-lain.
Satu-satunya cara mengamankan emas adalah menaruhnya di bank emas, hanya saja penyimpanan emas di bank juga butuh biaya yang tak sedikit.
“Penyimpanan fisik mahal, kita harus bayar di SDB-SDB jadi yang ada di Bank-Bank Syariah, di Bank-Bank ya save seposit box di bank. Save deposit box ya tergantung size. Kita harus bayar ya dan kalau misalnya kita naruh di bank digital harga untuk nyetaknya juga harus dibayar lagi,” pungkasnya.