Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia periode tahun 2009-2012, Gita Wirjawan, menilai bahwa masa depan surat utang (bond) akan semakin mengalami pelemahan. Hal tersebut mempertimbangkan kondisi surat utang yang dinilai Gita Wirjawan sudan overvalued, yakni di angka US$120 triliun.

Menurut mantan Menteri Perdagangan RI itu menyebut, surat utang sangat erat kaitannya dengan suku bunga. Dalam kacamata Gita Wirjawan, trend masa mendatang memberi sinyal bahwa suku bunga akan makin menurun.

Baca Juga: Tips Menghadapi Inflasi Medis ala Donna Agnesia, Seperti Apa?

"Kenapa suku bunga makin turun? Sebab, risiko itu turun, inflasi juga turun," tegas Gita Wirjawan, dilansir Olenka, Rabu, 4 Desember 2024.

Ia menambahkan, penurunan inflasi sejalan dengan pemberdayaan artificial intelligence (AI) yang semakin dapat meningkatkan produktivitas. Dengan produktivitas yang meningkat, harga-harga akan semakin turun. Dengan kondisi tersebut, ada kecenderungan bahwa inflasi akan ikut menyusut.

"Kalau kecenderungan inflasi akan menurun, kepentingan untuk meningkatkan suku bunga semakin menurun. Kalau suku bunga akan menurun, nilai surat utang itu akan turun," tegasnya lagi