Nasib jutaan masyarakat Indonesia kategori kelas menengah mengalami penurunan kelas ekonomi, penurunan kasta itu mulai terjadi sejak periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sejak 2019 hingga 2024 setidaknya sudah ada 9,48 juta warga yang sudah merasakan getirnya kondisi perekonomian seperti ini, mereka yang mulanya tenang di kelas menengah justru harus terperosok ke kelas ekonomi yang paling bawah karena berbagai faktor.
Baca Juga: Prabowo ke Jokowi: Kalau Bapak Dicubit yang Rasakan Seluruh Partai Gerindra
Badan Pusat Statistik mencatat, pada 2019 masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta, jumlah tersebut terus menurun dalam lima tahun terakhir, hingga mencapai 47,85 juta pada 2024, atau turun 9,48 juta orang.
Hal ini yang membuat kelompok kelas rentan melonjak drastis. Pada 2024 jumlah masyarakat kelas rentan naik menjadi 137,50 juta (49,22%), pada 2019 jumlah masyarakat di kelompok ini sebanyak 128,85 juta (48,20%).
Covid-19 Jadi Biang Kerok
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah faktor yang menjadi penyebab utama turunnya status ekonomi masyarakat kelas menengah.
Selain karena masalah penciptaan lapangan kerja yang akhir-akhir ini lebih banyak di sektor informal, dan sektor yang minim produktivitas, bencana Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu menjadi penyebab utama.
Dimana Covid-19 berdampak sangat signifikan di berbagai sektor, PHK massal tak terelakan lagi, bahkan banyak perusahaan besar yang sampai gulung tikar. Pemerintah bahkan sampai menggelontorkan dana besar untuk menangulangi masalah ini lewat penyaluran bantuan sosial.
Presiden Jokowi tak menampik hal ini, Kepala Negara mengakui wabah penyakit menular dari Wuhan, Tiongkok itu memang meluluhlantakan ekonomi Indonesia yang berimbas pada penurunan kasta masyarakat kelas menengah ke kelas yang lebih rendah.
Selain wabah Covid-19 faktor lain menjadi pokok dari masalah ini adalah ekonomi global yang mengalami kelesuan. Problem semacam ini pun dinilai Jokowi bukan cuma terjadi di Indonesia. Menurutnya, banyak negara yang mengalami masalah serupa.
"Itu problem terjadi hampir di semua negara karena ekonomi global turun semuanya, ada Covid 2-3 tahun lalu memengaruhi. Semua negara saat ini berada pada kesulitan yang sama," ujar Jokowi.
Siapa Masyarakat Kelas Menengah
Bank Dunia menentukan kategori masyarakat kelas menengah didilihat berdasarkan berbagai faktor salah satunya adalah pengeluaran per bulan yang berkisar dari Rp 2.040.262 hingga Rp 9.909.844 per kapita per bulan pada 2024.
Baca Juga: Siapa Sih Mulyono yang Disebut-sebut Jegal Anies Baswedan?
Secara global, kelas menengah sering kali digambarkan sebagai kelompok masyarakat dengan pendapatan yang berada di kisaran median wilayah tempat tinggal mereka.