Alat Bantu Belajar Dulu vs Sekarang

Alat bantu belajar pada pendidikan di zaman dahulu dan sekarang tentulah juga berbeda. Dulu masih menggunakan alat belajar yang sederhana salah satunya menggunakan papan tulis hitam, kapur, penggaris kayu. Dan selain itu yang digunakan untuk catatan pelajaran hanya buku tulis.

Berbeda dengan yang sekarang, kini sudah menggunakan spidol, papan tulis putih, bahkan dengan berkembangnya teknologi, para pengajar juga  ada yang menggunakan LCD proyektor sebagai alat bantu proses pembelajaran di kelas hingga papan tulis interaktif atau papan tulis digital. Para siswanya pun tak sedikit yang mempunyai laptop dan tablet sendiri. 

Baca Juga: Pentingnya Literasi Digital di Era Globalisasi

Indikator Tingkat Literasi Dulu vs Sekarang

Tingkat literasi zaman dulu dinilai dari berbagai indikator, yaitu kemampuan mengenal huruf, kata, kalimat, serta kemampuan menyatakan pendapat dan hubungan sebab akibat.

Sedangkan, indikator tingkat literasi saat ini mengalami perubahan. Setidaknya, terdapat 4 tingkat literasi Indonesia masa kini menurut Perpusnas RI.

Yang pertama adalah kemampuan seseorang mengakses ilmu pengetahuan melalui buku, baik buku cetak maupun digital, untuk mendapatkan sumber-sumber informasi lengkap dan terpercaya. Informasi tersebut nantinya bisa digunakan dalam upaya pemecahan masalah sosial, ekonomi, hukum, kesehatan, dan lain-lain.

Tingkat selanjutnya adalah kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat. Kemudian yang ketiga adalah kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan baru, kreativitas dan inovasi, serta kemampuan menganalisis informasi dan menulis buku. Dan, yang terakhir adalah kemampuan menciptakan barang atau jasa yang bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi global.

Baca Juga: 5 Strategi Mewujudkan Budaya Literasi Sejak Dini, Semua Butuh Aksi!