Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia, Didiek Hadjar Goenadi mengeklaim peluang hilirisasi dan komersialisasi komoditas kelapa sawit di Indonesia terbuka lebar lantaran bahan baku komoditas sawit di Indonesia berlimpah.
Tak hanya itu optimisme itu juga berlandaskan pada cara dan teknologi pengelolaan yang digunakan saat ini yang disebutnya telah mutakhir dan modern.
Baca Juga: Perkembangan Hilirisasi Produk UMKM Berbasis Kelapa Sawit
“Bahan baku dan juga teknologi yang sudah kita miliki ya hingga itu bisa diwujudkan dalam bentuk kegiatan usaha yang komersial, baik dari tingkat menengah, kecil, koperasi, mikro, maupun yang besar,” kata Didiek saat diwawancarai Olenka.id ditulis Rabu (26/3/2025).
Perlu diketahui, sekarang ini sekitar 200 produk turunan kelapa sawit sudah dan akan dikomersialisasi. Menurut Didiek hal ini perlu digenjot secara serius dan dioptimalkan lagi.
Dia menyebut produk turunan sawit tidak hanya terpaku pada 200an produk tersebut, namun masih banyak produk baru yang bisa dihasilkan dari sawit. Dia bahkan menyebut saat ini pengelolaan limbah sawit juga belum dilakukan secara optimal, padahal hal itu dapat diolah menjadi sebuah produk baru yang punya daya tawar dan nilai jual yang tak kalah tinggi.
“Kalau optimal belum, karena mungkin dari 200-an itu baru 140-an ya yang sudah kita produksi sehingga masih perlu upaya untuk meningkatkan lebih besar lagi program-program untuk pengembangan produk-produk baru,” ujarnya.
“Dan masih banyak lagi yang the basicnya adalah dari limbah, ya terutama dari limbah dengan penerapan ekonomi sirkuler itu tidak ada ganti limbah. Limbah harus diolah menjadi produk baru yang bermanfaat,” tambahnya.
Baca Juga: Permintaan Pasar Melejit, Produksi Sawit Harus Ditingkatkan
Kendati melihat kans hilirisasi itu terbuka lebar, namun Didiek mengatakan untuk merealisasikan hal ini tentu saja ada hambatan yang merintangi, dia bilang ketersediaan komoditas sawit memang berlimpah, namun kebutuhan masyarakat juga tetap tinggi yang menjadikan komoditas tersebut menjadi terbatas.
Naasnya lagi kata dia saat ini produktivitas sawit di skala nasional sedang dalam tren penurunan, sehingga untuk merealisasikan hilirisasi sawit perlu waktu, tenaga dan kerja keras semua pihak.
“Tantangannya tentu, walaupun saya katakan tadi bahan bakunya cukup melimpah, tetap saja terbatas karena kebutuhannya memang besar. Baik yang untuk pangan, untuk biodiesel, untuk ekspor, itu semuanya membutuhkan dukungan kapasitas produksi nasional yang saat ini memang sedang dalam tren menurun, ya itu tantangannya,” tandasnya.