Menangkan Hati Zillennials di Tahun 2025: Delapan Tren Komunikasi Brand yang Harus Dikuasai

Dari jebakan greenwashing hingga pentingnya memahami zillennials, jelaslah bahwa strategi marketing modern menuntut pendekatan yang cerdas dan adaptif. Untuk itu, Magpie Public Relations hadir dengan sebuah panduan holistik yang dirancang khusus untuk membantu para pemilik brand dan pembuat keputusan dalam menavigasi era transformasi digital ini. Panduan ini mengungkap delapan tren kunci untuk meraih hati dan pikiran generasi millenial dan Z:

1. Millennials: Generasi Penentu yang Mendominasi 75% Tenaga Kerja Global

Generasi ini memiliki karakteristik unik, seperti tech-savvy, mengutamakan work-life balance, dan peduli terhadap isu sosial. 83% millennials menginginkan brand yang lebih etis dan bertanggung jawab sosial. Oleh karena itu, strategi komunikasi perlu disesuaikan untuk menjangkau nilai-nilai dan preferensi millennials, dengan menekankan keaslian, storytelling, dan engagement.

2. Metaverse: Membangun Brand di Dunia Virtual, 40% Perusahaan Global Akan Terlibat di 2025

Metaverse kian populer di kalangan millennials dan Gen Z. Platform imersif ini menawarkan peluang baru untuk branding, engagement, dan customer experience. 40% perusahaan global berencana meluncurkan inisiatif di metaverse pada tahun 2025. Brand perlu mengembangkan strategi untuk membangun kehadiran yang relevan di metaverse, menciptakan pengalaman imersif, dan menawarkan value yang menarik minat millennials.

3. Keaslian: Kunci Membangun Kepercayaan, 70% Konsumen Lebih Percaya pada Brand yang Autentik

Millennials sangat menghargai keaslian dan transparansi dalam komunikasi. 70% konsumen lebih percaya pada brand yang autentik dan menyampaikan pesan yang jujur. Brand perlu menghindari taktik marketing yang terlalu "dibuat-buat" dan fokus pada menciptakan konten yang genuine dan bermakna bagi millennials. Storytelling yang powerful dan human-centered akan lebih beresonansi dengan generasi ini.

4. AI for PR: 80% Bisnis Akan Menggunakan AI di 2025 untuk Mengoptimalkan Komunikasi dan Menjangkau Millennials Secara Efektif

AI dapat membantu brand memahami preferensi dan perilaku millennials melalui analisis data dan social listening. AI juga dapat digunakan untuk mempersonalisasi pesan, mengotomatiskan tugas, dan menciptakan pengalaman yang lebih relevan bagi millennials. 80% bisnis telah mengadopsi atau berencana mengadopsi AI dalam komunikasi pada tahun 2025.

5. Video Pendek: 70% Pengguna Internet Menonton Video Online Setiap Minggu, Cara Jitu Meraih Perhatian Zillennials di Era Mobile

Zillennials adalah generasi yang mobile-savvy dan konsumsi video online yang tinggi. 70% pengguna internet menonton video online setiap minggu. Brand perlu memanfaatkan platform video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels untuk menciptakan konten yang menarik, informatif, dan engaging bagi millennials.

6. Hyperlocal: 90% Konsumen Lebih Terhubung dengan Brand yang Memahami Budaya Lokal, Menyesuaikan Pesan dengan Konteks Lokal di Indonesia

Brand perlu memperhatikan relevansi lokal dalam komunikasi mereka untuk menjangkau millennials di Indonesia secara efektif. Hal ini meliputi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mempertimbangkan dialek atau bahasa daerah jika relevan, dan menciptakan konten yang sesuai dengan konteks budaya Indonesia. Brand juga dapat bermitra dengan influencer lokal dan media daerah di Indonesia.

7. CEO dan Karyawan sebagai Brand Ambassador: Meningkatkan Engagement dan Reputasi

Di era digital, CEO activism dan employee advocacy menjadi strategi yang sangat efektif. Millennials cenderung mempercayai informasi dari individu yang mereka kenal atau kagumi, termasuk CEO dan karyawan perusahaan. CEO yang aktif menyuarakan pendapat tentang isu-isu sosial dan lingkungan dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap brand. Employee advocacy dapat memperkuat pesan brand dan menjangkau jaringan yang lebih luas secara organik.

8. Komunikasi Krisis: Benteng Terakhir Melawan Serangan Siber

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat 403.990.813 insiden lalu lintas anomali pada tahun 2023, menunjukkan betapa rentannya organisasi di tanah air. Kerugian akibat kejahatan siber di seluruh dunia mencapai angka fantastis, yaitu USD 8 triliun pada tahun 2023, semakin menggarisbawahi urgensi penanganan serangan siber.

Baca Juga: 5 Trik Psikologis Membangun Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja