Meskipun terlibat dalam pekerjaan yang lebih sesuai dengan minatnya, Monica justru merasa bahwa bidang pemasaran tidak memberikan keseimbangan hidup yang diharapkan. Hingga akhirnya, ia kembali beralih profesi menjadi seorang entrepreneur, yang mana membuatnya tetap terhubung dengan banyak orang.

“Saya ingin lebih memiliki balance life. Maka di saat itu saya kemudian memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Disitulah saya berpikir, apa sih sebetulnya yang saya suka? Again, balik lagi, passion saya tuh ternyata di people,” tutur Monica.

Ketertarikannya pada manusia—berinteraksi, memahami, dan bekerja dengan banyak orang, membuat Monica memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri di bidang tersebut dan mempelajari semuanya secara otodidak. 

“People itu bisa translate into many different things, bisa translate ke hal yang banyak. Bisa marketing, kemudian bisa HR. Disitu saya kemudian masuk membuka perusahaan sendiri, recruitment, dan juga HR consulting,” ujar Monica.

Baca Juga: Kolaborasi POLYTRON dan Gojek Luncurkan Program Khusus Mitra Pengemudi Mudahkan Kepemilikan Motor Listrik

Dalam perjalanannya sebagai entrepreneur, Monica pun bertemu dengan Nadiem Makarim dan banyak membantunya ketika mantan Mendikbudristek itu masih bekerja di perusahaan lain. 

Interaksi itulah yang membuka jalan dan kesempatan baru bagi Monica. Hingga akhirnya, Monica diajak bergabung ke Gojek, yang menjadi langkah besar dalam kariernya.

“Semuanya otodidak, tapi dari situlah saya bertemu dengan Nadiem. Saya banyak membantu dia waktu dia masih bekerja di beberapa perusahaan yang lain. Dan setelah itu akhirnya saya diajak untuk bergabung di Gojek,” imbuhnya.