Ketika luka-luka ini tidak diselesaikan, mereka dapat memicu reaksi berlebihan terhadap berbagai tantangan atau hal-hal kecil yang bertentangan dengan harapan atau keinginan kita. Generasi muda, yang sering kali berada di persimpangan hidup dan menghadapi tekanan besar, lebih rentan terhadap pemicu ini karena mereka belum menemukan cara untuk menghadapi konflik internal tersebut.

Misalnya, seseorang yang memiliki inner child terluka karena kurangnya penerimaan di masa kecil bisa menjadi sangat sensitif terhadap kritik atau penolakan di masa dewasa. Mereka mungkin merasa kewalahan oleh tekanan akademis atau kerja, dan respons emosional mereka bisa berujung pada perasaan putus asa, hingga memicu keinginan untuk bunuh diri.

Langkah-langkah preventif untuk mendeteksi dan mencegah bunuh diri menjadi sangat penting dalam upaya menangani krisis ini.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh keluarga, rekan kerja, dan lingkungan sekitar untuk mendeteksi tanda-tanda dan membantu seseorang yang mungkin berisiko melakukan bunuh diri, sekaligus sebagai langkah untuk menyebuhkan inner child. 

1. Berbicara dan Dengarkan dengan Empati

Jika kamu mencurigai seseorang berisiko bunuh diri, mulailah dengan berbicara kepada mereka. Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa menghakimi atau memaksakan solusi.

Tanyakan secara langsung, seperti: "Aku perhatikan kamu sedang tidak baik-baik saja, apakah ada yang kamu pikirkan?" Meskipun terasa menakutkan, menanyakan pertanyaan ini tidak akan "menginspirasi" seseorang untuk melakukan bunuh diri; sebaliknya, ini menunjukkan bahwa kamu peduli.

2. Perhatikan Perubahan Pola Tidur dan Makan

Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur atau justru tidur berlebihan. Perubahan drastis pada pola makan, baik kehilangan nafsu makan maupun makan berlebihan, juga bisa menjadi tanda.

Baca Juga: Yoga: Penyelamat Kesehatan Mental dan Kedamaian Pikiran

3. Bantu Mendapatkan Bantuan Profesional

Mengarahkan mereka ke bantuan profesional seperti layanan konseling atau self-healing sangat penting. Salah satu cara self-healing yang dapat kamu coba adalah buku Self Love Journaling oleh Stress Management Indonesia. Dengan buku Self Love Journaling, kamu bisa menuliskan perasaan dan pikiran kamu tanpa takut diketahui orang lain.

4. Temani untuk Tidak Sendirian

Usahakan agar orang tersebut tidak sendirian dalam waktu lama, terutama pada saat-saat mereka tampak paling rentan. Ajak mereka beraktivitas ringan atau sekadar berada di sekitar orang lain untuk mengurangi perasaan isolasi.

HappySelf by Stress Management Indonesia, sebagai salah satu perusahaan yang berfokus pada kesehatan mental di Indonesia, terus mengembangkan program-program yang mendukung kesejahteraan mental pekerja muda dan pelajar.

Salah satu inisiatif HappySelf adalah buku Self Love Journaling, yang dapat membantu kamu mengenali dan mengekspresikan perasaan kamu, sehingga bisa menjadi langkah awal dalam mencegah keinginan bunuh diri. Self Love Journaling bukan sekadar alat tulis, tapi juga proses healing untuk membantu kita tetap terhubung dengan diri sendiri dan meredakan tekanan yang dirasakan. Menulis adalah salah satu bentuk terapi sederhana yang bisa kamu mulai kapan saja.