PT United Tractors Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp99,6 triliun hingga triwulan ketiga tahun 2024, naik sebesar 2% dari Rp97,6 triliun pada periode yang sama di tahun 2023. Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja dari segmen Kontraktor Penambangan dan Pertambangan Emas & Mineral Lainnya yang lebih besar dari penurunan kinerja segmen Mesin Konstruksi dan Pertambangan Batu Bara. Dalam sembilan bulan pertama di tahun 2024, laba bersih Perseroan meningkat sebesar 2% dari Rp15,3 triliun menjadi Rp15,6 triliun.

Segmen Usaha Mesin Konstruksi

Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 24% menjadi 3.321 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 4.365 unit yang disebabkan oleh penurunan permintaan dari sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar alat berat sebesar 27%. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat turun sebesar 6% menjadi Rp8,4 triliun.

Baca Juga: Catat Kinerja Positif, Laba CIMB Niaga Naik 5,1% Jadi Rp6,6 Triliun pada Q3 2024

Penjualan Scania, terutama dari truk turun dari dari 605 unit menjadi 298 unit dan penjualan produk UD Trucks turun dari 249 unit menjadi 156 unit yang disebabkan oleh oleh penurunan permintaan terutama di sektor pertambangan. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi turun sebesar 8% menjadi Rp26,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Segmen Usaha Kontraktor Penambangan

Segmen usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan anak usahanya PT Kalimantan Prima Persada (KPP). PAMA dan KPP (PAMA Grup) menyediakan jasa pertambangan untuk pemilik konsesi tambang dengan membantu mereka dalam produksi batu bara dan mineral lainnya, dan pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal).

Sampai dengan bulan September 2024, PAMA Grup membukukan pendapatan bersih sebesar Rp43,6 triliun, naik 11% dari Rp39,1 triliun. PAMA Grup mencatat peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah sebesar 9% menjadi 921 juta bcm dan peningkatan volume produksi batu bara untuk para kliennya sebesar 17% menjadi 111 juta ton dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,3x.

Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara

Segmen usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai dengan bulan September 2024, tambang batu bara TTA mencatatkan volume penjualan batu bara sebesar 8,1 juta ton, termasuk 2,4 juta ton batu bara metalurgi.

Total volume penjualan batu bara termasuk batu bara pihak ketiga mencapai 10,2 juta ton, 19% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara turun sebesar 14% menjadi Rp20,6 triliun dari Rp24,0 triliun di periode yang sama pada tahun 2024 dikarenakan penurunan rata-rata harga jual batu bara.