PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatatkan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 5,1% yoy menjadi Rp6,6 triliun per September 2024. Pertumbuhan positif tersebut dinilai mencerminkan fokus CIMB Niaga terhadap pengelolaan aset dan efisiensi operasional.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengungkapkan bahwa kualitas aset CIMB Niaga tetap solid dengan rasio gross non-performing loan (gross NPL) sebesar 2,0%. Angka tersebut berada di bawah rata-rata industri.

"Hal ini merupakan wujud dari pengelolaan kualitas aset dengan prinsip kehati-hatian dan proaktif, serta memperkuat portofolio sekaligus komitmen kami terhadap kinerja yang berkelanjutan," ungkap Lani dalam keterangan yang diterima Olenka, Rabu, 30 Oktober 2024.

Baca Juga: Jawab Kebutuhan Nasabah Lewat Octo Mobile, CIMB Niaga: 90% Transaksi Dilakukan Lewat Digital Banking

Ia menambahkan, CIMB Niaga optimis akan mempertahankan kinerja positif di sisa tahun 2024. Hal itu sejalan dengan fokus CIMB Niaga terhadap empat pilar, yakni alokasi aset yang baik, memperluas basis nasabah ritel, memperkuat portofolio CASA, dan meningkatkan digital engagement. CIMB Niaga juga menjaga ketahanan operasional dan risiko di dalam perusahaan, termasuk menyempurnakan rencana strategis dengan memanfaatkan kelebihan kami dan menganalisis tren pasar.

"Upaya strategis ini selaras dengan visi untuk menjadi bank yang siap menghadapi masa depan, dan senantiasa memberikan layanan berkualitas tinggi serta produk inovatif kepada nasabah dengan selalu menerapkan #WorkFromHeart," lanjutnya.

Pada periode yang sama, CIMB Niaga mencatatkan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,4% dan 84,3%. Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp354,3 triliun per 30 September 2024 yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. 

Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp256,0 triliun (+8,8% yoy), dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 8,8% yoy menjadi Rp170,7 triliun. Hal ini merupakan hasil upaya Bank untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital, yang berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66,7%.

Jumlah pembiayaan CIMB Niaga naik 6,4% yoy menjadi Rp218,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan UKM naik 9,4% yoy, diikuti oleh Perbankan Korporat yang tumbuh 7,1% yoy, dan Perbankan Konsumer yang meningkat 5,4% yoy. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 18,2% yoy.

"Terima kasih sebesar-besarnya kepada para nasabah, karyawan serta stakeholders atas kepercayaan kepada CIMB Niaga selama 69 tahun. Kami akan meneruskan perjalanan untuk senantiasa menjadi bank pilihan bagi bisnis dan nasabah Indonesia," kata Lani.