Emiten perusahaan kelapa sawit, produk produk kayu, dan energi terbarukan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), mencatatkan laba sebesar Rp868 miliar pada kuartal III 2024. Laba tersebut mengalami peningkatan sebesar 72% year-on-year (YoY) dengan segmen kelapa sawit tetap menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan, menyumbang sekitar 86% dari total pendapatan.
Peningkatan laba tersebut didorong oleh kenaikan penjualan sebesar 9% YoY, mencapai Rp7,2 triliun dari sebelumnya Rp6,6 triliun, serta penurunan harga pupuk yang berkontribusi positif terhadap efisiensi biaya. Dengan demikian, EBITDA tercatat tumbuh sebesar 34% YoY menjadi Rp2,1 triliun.
Baca Juga: Kinerja UNVR Year to Date September 2024: Bukukan Laba Bersih Rp3 Triliun
Kinerja positif ini juga didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) untuk Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), dan Palm Kernel Oil (PKO), masing-masing sebesar 8%, 28,2%, dan 22,2% YoY dengan harga mencapai Rp12.421/kg untuk CPO, Rp6.559/kg untuk PK, dan Rp16.014/kg untuk PKO. Selain itu, pendapatan produk kayu panel menunjukkan perbaikan dengan peningkatan sebesar 13,2% YoY, mencapai Rp503 miliar.
"Perusahaan terus berupaya meningkatkan produktivitas dan menerapkan strategi tata kelola yang baik agar biaya produksi dapat dikendalikan dengan efektif. Hingga akhir 2023, kami telah melakukan peremajaan dengan menumbang 675 hektare pohon kelapa sawit yang kurang produktif dan menanam kembali 500 hektare untuk memastikan kebun kami berada dalam kondisi usia prima (prime age)," ujar Andrianto Oetomo, Direktur Utama DSNG, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Sabtu (9/11/2024).
Segmen usaha Energi Terbarukan (Renewable Energy) juga memberikan kontribusi melalui penjualan palm kernel shell (PKS) dengan pendapatan sebesar Rp162 miliar. Komoditas ini merupakan salah satu produk ekspor utama yang dipasarkan ke Jepang bekerja sama dengan Erex Singapore Pte. Ltd. Hingga kuartal ini, DSNG telah mengekspor sebanyak 84 ribu ton PKS.
Dari sisi produksi, jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang diproduksi oleh segmen kelapa sawit pada kuartal III-2024 mengalami penurunan sebesar 5,1% YoY, dari 1,64 juta ton menjadi 1,56 juta ton. Penurunan ini sejalan penurunan produksi yang dialami oleh industri kelapa sawit, terutama yang disebabkan oleh dampak cuaca kering yang terjadi sejak tahun lalu, terutama di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Selain itu, perbaikan rendemen (yield recovery) cenderung terhenti di sepanjang tahun 2024 sehingga pertumbuhan output CPO secara industri juga mengalami perlambatan.
Namun demikian, sepanjang 2024, perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan pada tingkat Oil Extraction Rate (OER) yang berada di kisaran 24%. Hingga kuartal III-2024, OER meningkat 4,9% YoY, dari 22,93% menjadi 24,04%. Selain itu, kadar free fatty acid (FFA) mencapai 2,84%, lebih baik dibandingkan batas standar 3%, menjadikan CPO yang dihasilkan berkualitas premium.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan DSNG pada kuartal III-2024 mencerminkan posisi keuangan yang kokoh dengan total aset mencapai Rp17,4 triliun, naik 7,8% YoY. Liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp7,8 triliun, sedangkan ekuitas mencapai Rp9,6 triliun.