Creative Advisor InJourney, Ishak Reza, menegaskan bahwa kreativitas tidak boleh dipersempit hanya pada dunia seni. Menurutnya, kreativitas adalah cara berpikir yang memungkinkan seseorang menemukan solusi dan memberikan nilai tambah (added value) terhadap sebuah masalah.

Ishak mengatakan banyak orang masih menganggap kreativitas identik dengan desain grafis, animasi, atau bidang seni lainnya. Padahal, ia menekankan bahwa kreativitas merupakan disiplin berpikir, bukan soal bakat atau kemampuan artistik semata.

Baca Juga: Cara Pandang Ishak Reza Soal Kreativitas

“Kadang definisi kreatif itu menjadi sangat sempit. Jadinya hanya dilihat bahwa kreatif itu seni. Padahal kreativitas itu soal problem solving dan memanfaatkan apa yang kita punya,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kekhawatiran sebagian masyarakat terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI). Menurut Ishak, ketakutan tersebut muncul karena banyak orang menilai kreativitas dari sisi eksekusi pekerjaan. Padahal, kata dia, AI justru dapat menjadi alat pendukung agar manusia bisa membawa kreativitas ke tingkat yang lebih tinggi.

“Pendekatan kreatif mereka masih di eksekusi. Padahal AI itu sesuatu yang membantu kita. Kreativitas harus dibawa ke pemikiran yang next level, bukan sekadar eksekusi,” jelasnya.

Baca Juga: Jejak Perjalanan Karier Ishak Reza di Industri Kreatif

Ishak menilai industri kreatif masa kini harus membuka ruang bagi semua profesi, bukan hanya lulusan seni. Ia menegaskan bahwa pekerja di bidang manajemen, keuangan, hingga sektor teknis sekalipun perlu memiliki pola pikir kreatif yang berorientasi pada solusi bernilai tambah.

“Semua orang harus punya pemikiran untuk mencari masalah yang ada value-nya. Dan itu yang seharusnya disebut industri kreatif,” tegasnya.